Sandiaga Uno Puji Erick Thohir, Minta Putri Gus Dur Jadi Penyejuk
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memuji Erick Thohir yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo
TRIBUNBATAM.id - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memuji Erick Thohir yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Itu sahabat sejak kecil. Jadi saya senang mendengar keputusan Presiden Jokowi itu meski dia bergabung dan menjadi timses calon lain," kata Sandiaga dalam seminar bertema Menjadi Pengusaha Milenial Berskala Internasional di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018) malam.
"Bagian dari pemilihan sebagai tim sukses tersebut adalah bagian dari demokrasi Indonesia dan keputusan Presiden harus dihormati," ujar dia.
Saat ini, pihaknya bersama Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden akan fokus pada masalah ekonomi dengan memperluas lapangan pekerjaan.
"Ke depan diharapkan tidak ada lagi yang terkena masalah PHK. Negara ini harus maju dan berkembang karena itu ekonomi harus dibangkitkan dan untuk itu generasi milenial harus mencintai Tanah Air Indonesia," ucap Sandiaga.
Baca: Erick Thohir Vs Djoko Santoso Trending, Ingatkah Ketua Timses Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2014?
Yenny Wahid diminta jadi penyejuk
Sandiaga menyinggung rencana keterlibatan Yeni Wahid masuk ke dalam tim pemenangan PAS.
Menanggapi hal itu, Sandiaga tak ingin terjadi tarik menarik antara dua kubu.
"Saya tidak ingin saling tarik-tarikan kayak transfer, (kalau) kata Pak Prabowo," ungkap Sandiaga di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).
Sandiaga menjelaskan dirinya tidak dalam posisi mengundang Yeni Wahid masuk ke dalam tim pemenangannya.
Dia mengungkapkan, Direktur Eksekutif The Wahid Institute itu lebih tepat bila memposisikan diri sebagai penyejuk dari para tokoh politik bangsa.
Keluarga Gus Dur, lanjut Sandiaga, memang memiliki sejarah akan hal itu.
"Saya tidak dalam posisi mengundang, tapi kan Mbak Yeni juga sebagai bagian dari keluarga Gus Dur, keluarga yang terus mencetak pejuang keberagaman dan toleransi tokoh-tokoh bangsa. Mungkin lebih tepat Mbak Yeni menjadi dan merawat keberagaman ini," terangnya.
Menurut dia ada hal lebih penting yaitu menjaga keharmonisan Pilpres 2019 dengan menciptakan kesejukan dan keteduhan dibanding saling panas-panasan dan tarik menarik merebutkan salah satu orang.
"Jangan seperti transfer pemain sepak bola, saling panas-panasan terus tarik menarik. Kita sampaikan bahwa kita ada tugas yang lebih penting bagaimana menjaga pilpres ini sejuk, teduh, damai, dan rukun," ungkapnya.