BATAM TERKINI
Hapuskan Generasi Buta Bahasa Inggris, Dewan Pendidikan Batam Lakukan Terobosan Ini
Walikota Batam minta generasi ke depannya tidak lagi generasi buta bahasa Inggris. Ini tindakan Dewan Pendidikan.
Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dewan Pendidikan Kota Batam menjalin kerja sama dengan Yayasan Heartiest International Education dari Malaysia, Senin (10/9/18) kemarin.
Kerjasama ini untuk memperkuat sistem pembelajaran dalam bahasa Inggris agar ke depannya guru-guru dapat memberi pelajaran dengan cara yang lebih praktis.
"Kemarin kami telah melakukan pertemuan, dan sudah tanda tangan MoU dengan pihak Malaysia,"kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam, Sudirman Dianto, Selasa (11/9/2018).
Sudirman juga menyebutkan, kerjasama ini menyambut baik apa yang sudah disampaikan Walikota Batam, agar generasi kita ke depannya tidak lagi generasi yang buta akan bahasa Inggris.
Baca: Takut Diperkosa, Seorang Wanita Pura-pura Mati saat Perampok Masuk Rumahnya
Baca: Resep Kerang Dara Asam Pedas, Nikmatnya Disantap Pakai Nasi Hangat
Baca: Gara-gara Kacang, Maskapai Ini Harus Berurusan dengan Presiden Sri Lanka
Maka dari itu, Dewan Pendidikan Kota Batam menjalin kerja sama dengan Yayasan Heartiest dari Malaysia.
"Karena yayasan Heartiest dari Malaysia ini sebuah yayasan yang bergerak dalam pembelajaran sistem bahasa Inggris praktis," tuturnya.
Sudirman mengatakan, Dewan Pendidikan Kota Batam ingin menjalin kerja sama yang baik dengan Yayasan tersebut, karena itu berguna untuk membina guru-guru di Kota Batam ke depannya untuk bisa mengajar bahasa Inggris secara lebih praktis.
Selain itu Dewan Pendidikan Kota Batam juga akan mengadakan kelas conversation, di mana nanti dalam satu hari setiap sekolah akan mempraktekkan sistem satu hari full berbahasa Inggris (One day with English).
"Untuk hal ini telah kita mulai dengan dua sekolah, yaitu sekolah swasta Cendana, dan satu lagi Sekolah Dasar Negeri-11, Sekupang,"terangnya.
Lanjutnya, ke depannya Dewan Pendidikan Batam juga akan medorong Dinas Pendidikan (Disdik) Batam untuk menerapkan sistem kelas conversation ini.
Di mana setiap guru perwakilan dari setiap sekolah akan dikumpulkan dan diberikan diklat dalam bentuk pelatihan bahasa Inggris.
"Diklat ini bersifat gratis tidak mengeluarkan biaya apapun, karena ini adalah program kerja sama antara Dewan Pendidikan dengan Yayasan Heartiest International Education,"ujarnya.
Sudirman juga memberitahu, bahwa Yayasan Heartiest akan memfasilitasi para guru untuk lebih mudah dalam mendapatkan pelajaran dan juga mengajar dalam berbahasa Ingggris.
Sehingga ke depannya kalau guru sudah bisa memahami cara pembelajaran yang efesien ini akan dengan mudahnya memperlancar program ke depannya.
"Kalau guru sudah bisa memahami cara pembelajaran yang efesien ini dan Disdik juga sudah mengesahkan satu hari full berbahasa Inggris di setiap sekolah, maka murid SD dan SMP akan dengan mudah ke depannya berbahasa dengan bahasa Inggris," jelasnya. (als)
*Baca berita terkait di Tribun Batam edisi Rabu 12 September 2018