BATAM TERKINI
Pamit Main ke Warnet, 3 Remaja Ini Tertangkap Basah Curi Sepeda dan Burung
Tiga remaja diamankan warga di Perumahan Buana Permata karena tertangkap basah mencuri dua sepeda dan burung.
TRIBUNBATAM,id. BATAM - Tiga remaja berumur di bawah 14 tahun diamankan warga di Perumahan Buana Permata karena tertangkap basah mencuri dua sepeda dan burung milik warga.
Ketiganya diamankan di Mapolsek Batuaji, Sabtu (15/9/2018) sekitar pukul 04.00 WIB.
Orangtua Za (14) satu dari tiga anak yang diamankan Polsek Batuaji mengaku kaget saat mendengar kabar anaknya terlibat kasus pencurian.
"Tadi malam saya sudah ingatkan jangan main jauh-jauh, dan cepat pulang, tapi malah saya dapat kabar anak saya berada di kantor polisi," kata orangtua Za yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui Tribunbatam.id di Mapolsek Batuaji, Sabtu (15/9/2018).
Dia mengatakan, malamnya Za pamit dari rumah hendak bermain warnet.
Baca: Pulang Sekolah Kendarai Motor, Siswi Sekolah Ini Dipepet dan Alami Pelecehan Seksual di Jalan
Baca: Ternyata G30S/PKI Punya Banyak Penyebutan Nama Lain. Apa Saja?
Baca: Bukan Cerita Hantu, Isi Rumah Jagal Jilid 2 di Panbil Mall Ini Bikin Bulu Kuduk Berdiri
"Saya masih kasih uang Rp 20 ribu, sebelumnya saya sudah hukum dia tidak boleh keluar rumah, tetapi sekali dikasih keluar malah mencuri," katanya.
Orangtua Za tidak mengenal siapa teman-teman anaknya yang melakukan pencurian.
"Saya tidak kenal siapa kawan-kawannya, mungkin temannya sekolah atau teman main di warnet," kata orangtua Za.
Dia juga mengatakan, selama ini sudah terus memarahi anaknya karena selalu main warnet.
"Susah dibilangin, selalu main warnet," kata Orangtua Za.
Di tempat terpisah Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, mengatakan pihaknya sangat miris melihat kejadian tersebut.
"Inilah susahnya anak-anak sekarang, masih kecil sudah mencuri," katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya akan mempertemukan orangtua anak dengan korban.
Pasalnya ketiga anak yang diantar ke Polsek Batuaji masih dibawah umur 14 tahun dan posisi anak masih sekolah.
"Kita kasihan melihat orangtua anak, ketiga anak juga masih sekolah masih kelas satu SMP,"kata Syafruddin.
Dia juga mengatakan, jika nantinya korban dan orangtua anak tidak ada titik temu maka kasusnya akan dilanjutkan.
"Kita lihat saja dulu, kita serahkan kepada korban dan orangtua anak, kita ini hanya bagian proses hukumnya saja, kasihan memang karena mereka masih sekolah,"kata Syafruddin. (*)