PM Mahathir Gagas Lagi Jembatan Bengkok Johor-Singapura, Putra Sultan Johor Menyindir
Proyek jembatan bengkok itu menuai perdebatan menjelang Mahathir pensiun sebagai perdana menteri pada tahun 2003.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Mahathir Mohamad kembali menggagas pembangunan jembatan Johor-Singapura berbentuk huruf S yang pernah dirancang ketika ia menjadi PM dulu.
Untuk mewujudkan itu, Mahathir mengirim pemerintah negara bagian Johor untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Singapura.
Pertemuan untuk membahas "Jembatan Bengkok" ini diadakan pada 27 Oktober atau 28 Oktober di Singapura, dihadiri oleh Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali.
"Kami mungkin juga membahas proyek jembatan bengkok dengan mereka untuk melihat apakah mereka ingin bergabung dengan kami atau sebaliknya, dan juga proyek jembatan ketiga. Kami akan mendapatkan umpan balik dari mereka," kata Menteri Besar Johor Osman kepada wartawan di Parlemen pada hari Selasa (16/10/2018), seperti dilansir Tribunbatam.id dari The Star Malaysia.
Proyek jembatan bengkok itu menuai perdebatan menjelang Mahathir pensiun sebagai perdana menteri pada tahun 2003.
Mahathir ingin membangun jembatan dengan luas enam jalur S yang memungkinkan kapal lewat di bawahnya.
Namun, proyek itu tidak dilanjutkan oleh penggantinya, PM Abdullah Badawi dan Najib Razak.
Baca: Suami Palsukan Kematian Demi Klaim Asuransi, Istri Tak Tahu dan Bunuh Diri Bersama 2 Anaknya
Baca: Queenpin, Ratu Narkoba dan Sindikat Pemasok Sabu ke Indonesia Tertangkap di Johor
Baca: Queenpin, Ratu Narkoba Johor, Ditangkap Bersama Napi yang Kabur dari Penjara Indonesia
"Jembatan itu besar manfaatnya. Mungkin para perdana menteri masa lalu tidak merasa nyaman melanjutkan proyek yang dimulai oleh Mahathir," kata Osman.
Dalam rancangannya, jembatan Johor-Singapura Causeway yang ada saat ini akan dipotong dan dijadikan tempat wisata bagi kedua negara.
Sedangkan jembatan bengkok ini juga dirancang lebih luas dan lengkap dengan jalur pejalan kaki agar bus-bus wisata bisa berhenti untuk memanjakan pelanggan mereka.
Namun, belum lagi gagasan itu dibahas dengan pihak Singapura, Kesultanan Johor menanggapinya dingin.
Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyindir, lebih bagus pemerintah membangun rumah sakit dibanding membangun kembali jambatan bengkok ke Singapura.
Ismail meminta agar dana itu dialihkan ke kementerian kesehatan untuk membangun Rumah Sakit Pasir Gudang yang ditangguhkan pembangunannya oleh pemerintah.
"Ini hanya pendapat saya yang ikhlas dan jujur," kata putera sulung Sultan Johor itu melalui akun Twitternya.
Rumah Sakit Pasir Gudang sudah masuk dalam rancangan proyek yangcakan dibangun pemerintah Malaysia dengan anggaran RM500 juta atau sekitar Rp 1,75 triliun.