Suami Palsukan Kematian Demi Klaim Asuransi, Istri Tak Tahu dan Bunuh Diri Bersama 2 Anaknya

Istri dan anaknya tidak tahu jika suaminya tewas bohongan sehingga mereka frustasi dan memilih bunuh diri bersama dua orang anak mereka.

CGTN
pasangan He dan Dai ketika masih hidup 

TRIBUNBATAM.id, HUNAN - Seorang pria yang memalsukan kematian demi mendapatkan klaim asuransi untuk keluarganya, harus menerima nasib yang tragis.

Istri dan anaknya tidak tahu jika suaminya tewas bohongan sehingga mereka frustasi dan memilih bunuh diri bersama dua orang anak mereka.

Pria berusia 34 tahun itu yang hanya dikenali sebagai He akhirnya menyerahkan diri kepada polisi, Jumat pekan lalu.

Peristiwa ini terjadi di Kota Loudi, Provinsi Hunan, China tengah.

Baca: Queenpin, Ratu Narkoba dan Sindikat Pemasok Sabu ke Indonesia Tertangkap di Johor

Baca: Queenpin, Ratu Narkoba dan Sindikat Pemasok Sabu ke Indonesia Tertangkap di Johor

Pria ini kini ditahan atas tuduhan penipuan asuransi serta melakukan perusakan harta, kata polisi, menurut laporan South China Morning Post.

He mengaku membeli polis asuransi senilai 1 juta yuan atau sekitar Rp 2,19 miliar pada 7 September lalu tanpa memberitahu isterinya.

Dia kemudian menyewa mobil majikannya dan menceburkannya ke dalam sungai dengan harapan keluarganya bisa mendapatkan klaim asuransi kematiannya.

He ketika diekspose polisi (sixhttone.com)

Malangnya, sang istri tercinta Dai Guihua (31) yang tidak tahu jika kematian suaminya itu palsu, justru frustasi.

Dai kemudian bunuh diri bersama dua anak mereka, laki-laki berusia 4 dan perempuan berusia 2 tahun dengan menenggelamkan diri ke sebuah sungai.

Sebelum meninggal, Rabu (10/10/2018) pekan lalu, ia sempat memposting kesedihannya di media sosial WeChat, Rabu lalu.

Dalam pesan itu ia mengaku kehilangan semangat hidup karena suaminya sudah tidak ada lagi.

Menurut Dai, seorang ibu rumah tangga, dia dituduh oleh keluarga suaminya sebagai penyebab kematian suaminya.

Hal ini karena Dai tidak punya pekerjaan dan hanya menghabiskan terlalu banyak uang swehingga suaminya tertekan.

Dai juga menulis bahwa dia dan suaminya menikah dengan bahagia dan bahwa dia mencintai dan merindukannya.

Dia mengatakan ikut "membawa" anak-anaknya karena dia tidak ingin mereka hidup menderita tanpa kedua orangtua dan tidak bisa bersama lagi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved