Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Menangis, Begini Cara Mereka Bunuh Korban
Jadi, pertama yang datang itu si Agus Hariyadi, dia mengetuk pintu rumah Muhajir sekitar pukul sebelas malam untuk meminjam duit
Laporan Wartawan Tribun Medan/Sofyan Akbar
TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Seluruh pelaku pembunuhan satu keluarga di Tanjungmorawa, Deli Serdang yang berjumlah empat orang akhirnya tertangkap, seminggu setelah mayat Muhajir sekeluarga ditemukan.
Satu tersangka yang juga otak dari pelaku pembunuhan satu keluarga bernama Agus Hariyadi, tewas oleh timas panas polisi karena melawan saat ditangkap.
Para korban pembunuhan satu keluarga ini terdiri atas Muhajir, istrinya Suniati serta anaknya yang masih berusia 12 tahun, Solihin, yang merupakan tetangga Agus.
Pembunuhan ini dilakukan oleh tiga orang yang kemudian akhirnya berkembang menjadi empat orang karena satu tambahan lainnya berperan menghilangkan barang bukti pembunuhan.
Tiga tersangka utama pelaku pembunuhan adalah Agus, Rio Suryaningrat serta Dian Syahputra.
Tersangka lainnya bernama Yayan berperan menyembunyikan sangkur dan senjata api rakitan.
Baca: Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Berawal dari Olok-olokan Gajah dan Tuyul
Baca: Pembunuhan Sekeluarga di Sumut, Otak Pelaku Tewas Ditembak karena Melawan
Baca: Kasus Pembunuhan Satu keluarga di Tanjungmorawa Mulai Terkuak. Satu orang Ditangkap
Baca: Julianto Atur Skenario Pembunuhan Kardianus Rinyuang. Begini Kelihaian Biar Dianggap Gantung Diri
Pada saat ekspose, Kapolda meminta salah seorang pelaku, Rio Suryaningrat, memberikan keterangan kepada wartawan.
Rio Suryaningrat langsung menangis di depan Kapolda dan wartawan.
"Saya menyesal telah membunuh Muhajir dan keluarganya. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi-Nyaz," ucap Rio.
Rio kemudian terisak seolah sangat menyesal sudah turutserta dalam pembunuhan Muhajir dan keluarganya.
Saat melihat Rio menangis, beberapa awak media terlihat kesal dan menyeletuk, menganggap tangisan Rio itu hanyalah akting.
"Jangan percaya. Begitu ditangkap langsung menyesal. Saat membunuh mana hati nurani Anda?" kata wartawan.
Rio kemudian menceritakan bagaimana awal mereka melakukan pembunuhan tersebut.

Agus awalnya datang ke rumah Muhajir dengan alasan meminjam duit.