Targetkan 1.424 Triliun, Hingga Oktober Realisasi Penerimaan Pajak Capai 1.016 Triliun
Realisasi penerimaan pajak periode Januari-Oktober 2018 telah menembus Rp 1.016,5 triliun atau 71,4% dari target.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Realisasi penerimaan pajak periode Januari-Oktober 2018 telah menembus Rp 1.016,5 triliun atau 71,4% dari target dalam APBN 2018 yakni Rp 1.424 triliun.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, realisasi penerimaan pajak tumbuh 17,6% yoy.
"Ini loncatan yang sangat tinggi," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa 2018, Kamis (15/11).
Tahun lalu, penerimaan pajak yang tercatat Ditjen Pajak justru turun 0,8%.
Baca: Amankan Usaha dan Karya Anggota, Kaskus Sediakan Layanan Hukum
Baca: Hadiri Peluncuran Jam Tangan Mewah Bareng Irwan Mussry, Maia Estianty Girang Bertemu David Beckham
Baca: Turis Asal Rusia Tidur di Kuburan Karena Kehabisan Uang. Warga Sempat Mengira Pencuri Ternak
Baca: Dukun Ini Ngaku Bosan Makan Daging Manusia, Bawa Potongan Tubuh Manusia Saat Serahkan Diri ke Polisi
Dalam rinciannya, realisasi penerimaan PPh Non-migas hingga Oktober sebesar Rp 538,91 triliun atau 65,96% dari pagu APBN. PPN dan PPnBM sebesar Rp 405,44 triliun atau mencapai 74,83% dari target.
Sementara, penerimaan PBB yaitu Rp 11,76 triliun atau 67,69% dari target APBN, pajak lainnya Rp 6,1 triliun atau 62,9% dari target, dan PPh Migas sebesar Rp 54,3 triliun melampaui target 142,40% dari pagu APBN.
"PPh Migas tumbuh sampai 28% itu didorong kenaikan harga dan kurs dollar yang menguat sehingga penerimaan kita dalam rupiah menjadi tinggi," jelas Sri Mulyani.
Ditinjau dari sisi sektoral, penerimaan sektor-sektor utama penyumbang pajak tumbuh dua digit secara tahunan. Antara lain, penerimaan pajak sektor perdagangan tumbuh 28,28%, sektor jasa keuangan dan asuransi 10,78%, sektor konstruksi dan real estat 13,52%, sektor pertambangan 66,79%, dan sektor pertanian 27,37%. (kontan)