TNI Polri Tembak 3 Anggota KKB Tewas saat Operasi Kejar Kelompok Separatis Papua
Jimmi menceritakan kronologi tragedi pembantaian itu bermula hingga bagaimana perjuangannya menyelamatkan diri dari kekejaman KKB.
TRIBUNBATAM.id - Pembantaian 19 pekerja dan satu anggota TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua masih menyita perhatian publik.
Satu per satu fakta mulai terkuak terkait kekejaman KKB terhadap para pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua.
Salah satunya adalah kesaksian Jimmi Aritonang, korban selamat tragedi pembantaian yang dilakukan KKB.
Kepada Kompas.com, Jimmi menceritakan kronologi tragedi pembantaian itu bermula hingga bagaimana perjuangannya menyelamatkan diri dari kekejaman KKB.
Sejumlah tim gabungan TNI dan Polri pun diturunkan untuk menangani kasus ini.
Melansir dari kanal YouTube Kompas TV, ada tiga anggota KKB yang tewas ditembak tim gabungan TNI-Polri.
Baca: KKB Kirim Surat Terbuka ke Jokowi: Kami Tak Akan Menyerah Sebelum Papua Merdeka
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG, Wilayah Ini Diprediksi Hujan Sejak Pukul 10.00 Pagi Sampai 16.00 Wib Sore Ini
Baca: Siapa Egianus Kogoya? Sosok yang Disebut Otak Pembantaian Pekerja di Nduga Papua
Baca: 4 Fakta Penangkapan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dan 5 Orang Lain oleh KPK
Kodam XVII/ Cendrawasih memastikan bahwa ketiga anggota KKB itu ditembak dalam operasi pencarian dan pengejaran KKB.
Namun, jenazah anggota KKB itu tidak ditemukan karena dibawa oleh anggota KKB lainnya.
Hingga saat ini, tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengejaran KKB di sekitar Distrik Tigi, Papua.
Sementara itu, kabar tewasnya tiga anggota KKB juga dibenarkan oleh Wakapendam XVII Cendrawasih, Letkol (Inf) Dax Sianturi.
"Separatis yang tewas dalam kontak senjata dengan prajurit gabungan TNI - Polri adalah sejumlah tiga orang.
Ini terjadi pada saat, satu orang pada saat proses evakuasi korban selamat, kemudian dua orang tewas pada saat baku tembak dengan aparat yang sedang melakukan penyisiran di area Puncak Kabo." jelasnya.
Letkol (Inf) Dax Sianturi juga mengatakan bahwa hal ini membantah adanya kabar tentang jatuhnya korban sipil saat penyisiran.
"Ini juga membantah adanya informasi yang mengatakan bahwa telah jatuh korban sipil selama penyisiran" pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pada 2 Desember lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya tragedi pembantaian yang mengakibatkan sejumlah pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua tewas.
Pembantaian itu diduga dilakukan oleh sekelompok separatis Papua, KKB.
Hingga kini, tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengejaran anggota KKB. (*)