Sempat Belajar di Lobi Kantor DPRD, Siswa SD Melati Bakal Gabung ke Sekolah Negeri

Sempat Belajar di Lobi Kantor DPRD, Siswa SD Melati Bakal Gabung ke Sekolah Negeri

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dinas Pendidikan Kota Batam menawarkan solusi bagi siswa SD Melati yang selama ini belajar di lobi kantor DPRD Batam akan ditumpangkan ke sekolah negeri.

Hal itu diungkapkan, Kasi Peserta Didik, Dessi Anita saat hearing di ruang rapat pimpinan DPRD lantai II, Rabu (19/12/2018).

Menurut Dessi, jika anak-anak tersebut tidak dialihkan, ujian akhir kelas VI nantinya susah, apalagi data anak sekolah tak ada.

"Selama ini komunikasi dari pihak sekolah kurang kepada kami. Kalau tak kami yang memanggil. Yang penting anak-anak ini kita selamatkan ke sekolah lainnya. Teknisnya kita bicarakan nanti," tutur Dessi.

Ia menambahkan apalagi ujian sekolah saat ini sudah menggunakan sistem dari Disdik.

Baca: Warga Perumahan Suka Maju Pertanyakan Penutupan U Turn Jalan R Suprapto

Baca: Pemko Batam Raup Rp 13,58 Miliar Selama Program Penghapusan Denda PBB-P2

Baca: Yusfa Hendri : Sebelum 2018 Berakhir, Pasar Induk Sudah Harus Dikosongkan

Jadi takutnya anak-anak tidak terdaftar dan tak diakuinya nantinya.

Perwakilan BP Batam, Wesly Silalahi, mengatakan pihaknya sudah paham bahwa pihak sekolah membutuhkan lahan. Ia merekomendasikam silahkan bermohon ke BP Batam.

"Nanti kami mohon ke pimpinan juga," katanya.

Sementara itu Perwakilan sekolah SD Melati Indah, awalnya bersikeras mempertahankan anak-anak.

Mulai sekarang dan tahun baru pihaknya tak belajar lagi di loby Gedung DPRD karena sudah dapat tempat.

"Anak-anak tetap di sini. Kami hanya memohon anak-anak ini tidak dilepaskan. Kalau dilepaskan ke sekolah lain susah. Takutnya tak ada sekolah yang menerima anak-anak ini nantinya," katanya.

Mereka juga tampak takut, jika anak-anak murid tak ada lagi sekolah nantinya akan bubar. Namun hal tersebut dibantah oleh Nuryanto.

Selanjutnya, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto menegaskan tetap mengarahkan anak-anak disalurkan ke sekolah lainnya.

"Bapak sama ibu kalau memberikan anak-anak tersebut ke sekolah yang lain sekolahnya pasti tak bubar karena yayasannya masih ada. Anak-anak ini tetap kita harus selamatkan. Tunggu rekomendasi saya, Insyaalah biar cepat," tegas Nuryanto.