TSUNAMI SELAT SUNDA
Wapres Jusuf Kalla Sebut Tsunami Selat Sunda yang Tewaskan 168 Orang Itu Kejadian Tidak Biasa
JK menyampaikan, bencana alam yang menguncang sebagian Banten dan Lampung itu merupakan kejadian yang tak bisa, di mana terjadi tsunami tanpa Gempa
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung memimpin rapat kordinasi penanganan bencana alam tsunami di Selat Sunda, di ruang VVIP, Suma, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu siang (23/12/2018).
Terbang langsung usai kunjungan kerja di Makassar, Wapres Jusuf Kallah menghadiri rapat bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menpan-RB Syafruddin, serta TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
JK menyampaikan, bencana alam yang menguncang sebagian Banten dan Lampung itu merupakan kejadian yang tak bisa, di mana terjadi tsunami tanpa Gempa.
Baca: Bantu Korban Tsunami, Kemenpar dan Jababeka Grup Salurkan Bantuan Cepat Tanggap di Tanjung Lesung
Baca: Video Kepanikan Warga Berhamburan dan Berlarian Mendengar Peringatan Dini Tsunami
Baca: 11 Jam Tertimbun Puing-puing Kayu, Bocah 5 Tahun Selamat dari Tsunami Banten dan Lampung
Baca: UPDATE Jumlah Korban Tewas, Luka-luka & Hilang Akibat Tsunami Selat Sunda. Sutopo: 168 Orang Tewas
"Ini suatu kasus yang tidak biasa, bahwa tsunami tanpa gempa. Jadi gejalanya ada kemungkinan dari perubahan atau letusan di Gunung Krakatau," ujar JK.
Pada rapat tersebut, wapres JK juga sempat melakukan telewicara dengan Kepala BMKG, Dwikorita, mengatakan, sejauh ini laporan yang diterima dari BMKG, cuaca buruk masih akan terjadi hingga 26 Desember di sekitar lokasi tsunami.
Namun ia memastikan, pemerintah melalui Pemda, TNI, Polri serta PMI telah bergerak ke lokasi.
"Sudah bergerak semua ke sana untuk mengatasi ini," kata JK.
Jumlah korban
Jumlah korban tewas, luka-luka dan hilang akibat tsunami Selat Sunda bertambah.
Peningkatan jumlah korban disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (23/12/2018) siang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda menjadi 168 orang.
Sementara itu, korban luka-luka menjadi 745 orang. Kemudian, korban yang belum ditemukan 30 orang.
"Sampai dengan hari ini Minggu (23/12/2018) pukul 13.00 WIB tercatat 168 orang meninggal dunia, 745 orang luka-luka, 30 orang hilang," kata Sutopo dalam keterangan persnya, Minggu sore.
Tidak hanya itu, sebanyak 556 rumah, 9 hotel, 60 warung dan 350 kapal atau perahu mengalami kerusakan.
"Puluhan kendaraan baik roda empat dan dua mengalami kerusakan. Data ini kemungkinan masih terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak baik di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Lampung Selatan semuanya terdata," kata dia.