TSUNAMI BANTEN

Sempat Pasrah Setelah 2 Kali Digulung Tsunami, Willy Akhirnya Selamat Setelah Berenang 3 Jam

Gelombang air laut tiba-tiba datang dan menporak-porandakan panggung yang saat itu tengah menampilkan band Seventeen.

KOMPAS.com/Ryana Aryadita
Willy Siska, Warga Cipinang Lontar, Jakarta Timur yang selamat dari tsunami Anyer, Senin (24/12/2018) 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Willy Siska, warga Cipinang Lontar, Jakarta Timur menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa tsunami Anyer.

Meski selamat, ia dirundung duka lantaran sang istri, Yuanita Primawati (34), dan anaknya, Alya Shakila (3), ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Bahkan, satu anaknya yakni Muhammad Ali Zaidan (3), belum ditemukan.

Masih segar diingatan Willy saat peristiwa mengerikan tersebut terjadi ketika acara family gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tanjung Lesung yang diikuti Willy dan keluarga berlangsung pada Sabtu (22/12/2018).

Gelombang air laut tiba-tiba datang dan menporak-porandakan panggung yang saat itu tengah menampilkan band Seventeen.

Baca: Deteksi Dini Tsunami Akibat Gempa Vulkanik, BMKG Bakal Pasang Sensor Bawah Laut. Ini Cara Kerjanya

Baca: Suara Gemuruh Erupsi hingga Hantaman Tsunami 2 Kali. Begini Kesaksian Korban Tsunami yang Selamat

Baca: VIDEO Jenazah Dylan Sahara Masuk Ambulan Dikawal Ifan Seventeen

Baca: Usai Diterjang Tsunami, Begini Nasib Kelanjutan Investasi KEK di Tanjung Lesung Banten

Otomatis, Willy dan orang-orang di sekitarnya terseret ke laut hingga beberapa meter.

"Jadi saat tsunami terjadi itu memang tiba-tiba sekali dan kami grup PLN sedang ada acara di Tanjung Lesung, acara inti pada malam itu, acara musik Seventeen," kata Willy saat ditemui di kediamannya, Cipinang Lontar, RT 001/009, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Tiba-tiba pada lagu ketiga, panggung itu runtuh, kami pikir saat itu panggung saja yang runtuh, ternyata itu ada tsunami datang," kata Willy dengan nada sedih.

Ketika gelompang tsunami menyapu pesisir pantai, ia mengaku tak merasakan adanya tanda-tanda sebelumnya seperti gempa.

"Biasanya ketika ada tsunami itu ada diawali adanya gempa, tetapi ini tidak ada yang dirasakan, tiba-tiba datang dalam hitungan detik," ujar dia.

"Jadi tsunami itu datangnya dari arah kiri, makanya sebagian teman-teman kita itu termasuk saya dan istri saya terseret ke laut, dan anak saya terseret ke daratan," ujar dia.

Saat itu, ia terpisah dengan anak dan istrinya karena terjangan gelombang tsunami.

Willy yang terbawa ke laut mencoba berenang ke pesisir pantai.

Namun, gelombang tsunami kembali terjadi dan ia terseret sejauh 2 kilometer dari tepi pantai. Suasana di salah satu villa yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Menurut dia, di lautan tersebut ada beberapa orang yang berupaya menyelamatkan diri dengan mengapung mengunakan kotak crew dari personel band.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved