Pria Ini Serang Sekolah Dasar dan Pukuli Siswa Pakai Palu, 20 Anak Terluka
Seorang pria, secara membabi-buta menyerang sebuah sekolah dasar di Beijing dan memukuli para siswa menggunakan palu, Selasa (8/1/2019).
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Seorang pria, secara membabi-buta menyerang sebuah sekolah dasar di Beijing dan memukuli para siswa menggunakan palu, Selasa (8/1/2019).
Sebanyak 20 murid SD terluka dalam penyerangan tersebut, tiga orang mengalami luka parah pada penyerangan yang terjadi sekitar pukul 11.15 pagi, demikian laporan sejumlah media di China.
Dilansir TribunBatam.id datri Kantor Berita Cina, Xinhua, polisi distrik Xicheng di Beijing mengatakan bahwa mereka telah menahan tersangka berusia 49 tahun yang hanya disebut bermarga Jia.
Jia adalah seorang pekerja migran dari provinsi Heilongjiang yang melakukan renovasi sekolah tersebut.
Baca: Kapal Tanker Minyak Raksasa Terbakar Hebat di Hong Kong. Satu ABK Tewas, Dua Hilang
Baca: Foto Tanpa Busana Vanessa Angel Diambil Saat Mandi Bareng Sesama Artis di Malaysia
Baca: Terungkap Penyebab Kematian Sejoli di Hotel Kisaran. Hasyim Tembak Pacar lalu Bunuh Diri
Kontraknya berakhir pada awal tahun 2019 dan polisi curiga bahwa serangan itu dipicu oleh kemarahan Jia karena pemutusan hubungan kerjanya.
Aksi penyerangan membabi buta itu menbuat orangtua resah dan mereka kemudian mendatangi sekolah tersebut.
Dari rekaman video orangtua dalam pertemuan, pihak sekolah mengatakan bahwa tersangka melakukan penyerangan terhadap para siswa di dua lokal kelas 2 sekolah itu.
Beberapa murid yang terluka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Xuanwu.
Polisi mengatakan, tiga murid mengalami luka paling parah, namun dalam kondisi stabil dan luka tersebut dinyatakan tidak akan mengancam jiwa murid tersebut.
Dalam perbincangan di WeChat, satu orangtua menyenbutkan bahwa pria itu menggunakan palu untuk memukul kepala anak-anak, sebelum ia dihentikan oleh seorang guru olahraga.
Pihak sekolah meminta puluhan orangtua yang resah agar tenang.

“Anak-anak itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Kami telah berkomunikasi dengan orangtua yang anaknya jadi korban dan mereka saat ini di rumah sakit," kata pihak sekolah di depan orangtua siswa.
"Saat ini, jika kami belum menghubungi Anda, berarti anak-anak Anda aman," kata wanita dari pihak sekolah tersebut sedikit kesal menjawab pertanyaan orangtua tentang anak mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyerangan terhadap anak sekolah di China meningkat.
Karena kepemilikin senjata api di China termasuk ketat, para penyerang biasanya menggunakan pisau untuk menyerang anak sekolah.
Pada Oktober tahun lalu, seorang wanita berusia 39 tahun ditahan karena menikam 14 anak di sebuah taman kanak-kanak di Chongqing.
Dua anak juga ditikam hingga tewas di halaman taman kanak-kanak di Shanghai pada Juni 2018, dan sembilan anak tewas dalam serangan di sebuah sekolah di Provinsi Shaanxi, April tahun yang sama.