TNI Paksa Pesawat Asing Mendarat
Tertangkap Memasuki Teritorial Batam, Pesawat Kargo Ethiopian Airlines Membawa Muatan 2.000 Kg
Pesawat kargo Ethiopian Airlines yang tertangkap memasuki wilayah teritorial Batam diketahui membawa muatan sebesar 2.000 kg.
Penulis: Dewi Haryati |
Masuk Teritorial Batam, Pesawat Kargo Ethiopian Airlines Bawa Muatan 2.000 Kg
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pesawat Ethiopian Airlines Boeing B 777F/ET-AVN digiring dua pesawat F-16 milik TNI Angkatan Udara mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (14/1/2019).
Pesawat tersebut dipaksa mendarat sekitar pukul 9.32 WIB.
//
Sebelumnya, Direktur Badan Usaha Bandara Usaha (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan, pesawat tersebut terlihat berputar dua kali di sekitaran Jembatan 6 Barelang.
Pesawat tersebut masuk teritorial Batam, Indonesia.
Baca: Sebelum Dipaksa Turun Oleh Pesawat Tempur, Ethiopian Airlines Sempat Berputar 2 Kali di Jembatan 6
Baca: BREAKINGNEWS. Dua Pesawat Tempur F-16 Paksa Turun Ethiopian Airlines di Hang Nadim Batam
Baca: Pertamina Naikkan Harga Avtur, Pengeluaran Maskapai Membengkak. Ini Permintaan INACA
Baca: Ammar Zoni Lamar Irish Bella, Unggahan Ranty Maria Banjir Komentar Menguatkan
Baca: Pengen Travelling Dana Terbatas? Begini Cara Antisipasi Harga Tiket Pesawat Mahal
FOLLOW JUGA :
Diketahui pesawat tersebut berangkat dari Bandara Addis Ababa, Ethiopia dengan rute menuju Hongkong.
Namun entah mengapa, pesawat tersebut justru melintas masuk ke wilayah teritorial Indonesia.
"Harusnya langsung ke Malaysia saja. Tapi dia terlihat berputar dua kali di Jembatan 6," kata Suwarso di BP Batam.
Lantas pihak terkait segera menghubungi TNI AU, dan dilakukan penggiringan pesawat diperkirakan sekitar pukul 9.10 atau 9.15 WIB.
"Pesawat itu membawa muatan lebih kurang 2.000 kg. Kita belum cek lagi apa. Inilah saya mau ke bandara lagi," ujarnya.
Ini merupakan kejadian kali pertama di tahun 2019, pesawat asing masuk teritorial Batam, Indonesia.
"Sebelumnya ada yang hampir mau masuk juga tahun-tahun sebelumnya. Tapi masih berada di daerah perbatasan," kata Suwarso. (wie)