23.000 Kelelawar Mati Hanya Dalam Waktu 2 Hari. Ternyata Ini Penyebabnya!

Sebanyak 23.000 ekor kelelawar mati hanya dalam dua hari!

TRIBUNBATAM.id - Ribuan kelelawar mati dan jatuh dari pohon-pohon ke halaman belakang rumah, kolam renang, dan tempat-tempat lain di Australia.

Ternyata penyebab kelelawar-kelelawar ini mati karena di Australia sekarang sedang mengalami suhu panas yang ekstrem.

Itu karena, saat siang hari, suhu di Australia bisa mencapai 42 derajat Celcius, bahkan bisa lebih dari itu!

Kelelawar pemakan buah tidak sanggup bertahan hidup pada temperatur sepanas itu.

Akibatnya, suhu panas yang ekstrem ini membuat sepertiga kelelawar yang ada di sana mati kepanasan.

• Obati Diare hingga Kanker Lambung, Simak Deretan Khasiat Daun Jambu Biji Untuk Kesehatan

• BREAKING NEWS. Taksi Online dan Taksi Pangkalan Kembali Ribut di Samping BCS Mall Batam

• Dikira Maag Ternyata Ada 2.000 Batu Empedu Tertimbun dalam Tubuh. Pola Hidup Buruk Ini Pemicunya!

• Gempa di Bulan hingga Air Laut Pasang, Simak Sejumlah Dampak Supermoon yang Akan Terjadi 21 Januari

• Ke Singapura, Kuliner Enak Apa yang Wajib Dicoba? Cobain Kuliner Khas dari 4 Negara Yuk!

• Ridwan Kamil Ikut #10YearChallenge, Foto Tahun 2009 Banjir Komentar dan Disebut Hoaks Oleh Netizen

Ada beberapa kelelawar yang masih bisa bertahan hidup. Namun, mereka pun sudah lemas dan berkerumun di dahan-dahan pohon. 

Jenis Kalong Kacamata

Kelelawar yang diserang gelombang panas ini berjenis kalong kacamata.

Disebut seperti itu karena kelelawar jenis ini memiliki warna yang terang di sekeliling matanya.

Menurut data, ada sekitar 75.000 ekor kalong kacamata di Australia sebelum peristiwa ini terjadi.

Di Australia, kelelawar jenis ini hanya dapat ditemukan di hutan hujan di daerah Queensland.

Sedangkan di luar Australia, kalong kacamata bisa ditemukan di Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.

Gelombang Panas Membuat Kelelawar Stres

Menurut pakar kesehatan hewan, kelelawar akan merasa stres saat suhu udara di atas 42 derajat Celcius.