PEMBUNUHAN DI BATAM

Pemakaman Fitri Yu Diiringi Lagu Sendu di Bawah Langit Biru: Teganya! Semoga Tenang di Sana Fit!

Jenazah Fitri Yu akhirnya dimakamkan di TPU Sambau, Batam, Rabu (13/2/2019) diiringi lagu rohani di bawah langit biru.

TRIBUNBATAM.ID/DIPA NUSANTARA
Proses pemakaman terhadap jenazah Fitri Suryati atau Fitri Yu dilakukan di TPU Sambau, Batam, Rabu (13/2/2019) sore sekitar pukul 16.30 WIB. 

Lagu Rohani di Bawah Langit Biru Menemani Proses Pemakaman Fitri Yu di TPU Sambau Batam

Laporan Tribunbatam.id : Dipa Nusantara

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rabu (13/2/2019) sore sekitar pukul 16.30 WIB, proses pemakaman terhadap jenazah Fitri Suryati atau Fitri Yu dilakukan di TPU Sambau, Batam.

Seluruh keluarga serta kerabat turut serta mengantar Fitri Yu ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Suasana haru begitu terasa ketika peti jenazah Fitri Yu mulai diangkat memasuki liang lahat.

Lagu di bawah langit biru pun terdengar begitu syahdu mengiringi proses pemakaman.

Dengan dipandu pendeta dan pemain gitar, para pelayat turut serta menyanyikan lagu rohani itu untuk mengiringi kepergian Fitri Yu.

"Di bawah langit biru sana kurindu melihat wajahnya..." begitulah penggal lirik lagu rohani terdengar.

Tangis pun tak terbendung. Cucuran air mata mengalir membasahi wajah setiap pelayat yang hadir.

Tak Kuasa Sembunyikan Kesedihan, Pacar Fitri Yu Gengam Erat Buket Bunga saat Pemakaman Kekasihnya

Tak Cuma Ditusuk Pisau, Yuda Ternyata Juga Menghantam Tubuh Fitri Yu Pakai Benda Tumpul hingga Memar

Fitri Yu Rela Stop Kuliah dan Berhenti Kerja Demi Merawat Ibunya yang Sakit

Dikenal Pendiam & Suka Senyum, Tetangga Kaget Saat Tahu Yuda Tega Bunuh Fitri Yu Dengan Sadis

"Teganya! Semoga tenang disana Fit" ucap seorang wanita yang berada di sebelah wartawan TRIBUNBATAM.ID ketika proses ini digelar.

Anton Genggam Buket Bunga

Sementara Anton, pacar Fitri Yu tampak hanya memperhatikan terus menerus peti sang kekasih yang sudah pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Rancangan akan mimpi bersama menjalin ikatan pernikahan pun kini tinggal deraian air mata yang terus berlinang di pipi Anton

Sambil menggenggam sebuah bunga berwarna kuning, Anton terlihat sangat hikmat mengikuti lantunan doa yang dipanjatkan oleh sang pendeta.

Sang kakak, adik, dan kerabat lainnya terlihat sangat sedih telah ditinggal sang adik yang kesehariannya dipanggil Ahoi ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved