Terpisah Selama 20 Tahun, Lisa Akhirnya Temukan Ibu Kandungnya Lewat Facebook
Setelah bertahun-tahun berusaha mencari keberadaan ibu kandungnya yang terpisah selama 20 tahun, Noor Lisa akhirnya bertemu ibunya lewat Facebook.
TRIBUNBATAM.id, BANYUWANGI - Selama beberapa hari terakhir, sebuah pesan Noor Lisa (24), warga Sragen Jawa Tengah yang mencari ibu kandungnya asal Kabupaten Banyuwangi, beredar di grup WhatsApp dan media sosial di Banyuwangi.
Dalam pesan tersebut juga dilampirkan foto lama balita perempuan menggunakan baju putih digendong laki-laki bercelana jeans biru dan berkemeja kota-kotak.
Di sebelahnya, berdiri seoang perempuan berambut sebahu menggunakan baju berwarna abu-abu.
Berikut isi pesan yang tersebar:
MOHON INFO Bagi teman2 yang tau dengan ibu di foto ini, namanya ibu Ismiyati binti Paer dan biasa di panggil Atik. Menurut kabar, beliau tinggal di daerah Muncar, Banyuwangi. Bagi yang tahu keberadaannya bisa bagi informasinya, beliau bercerai dengan bapaknya, sekarang anaknya (di Sragen) yang telah pisah sejak masih usia 2 tahun dengan beliau ingin mencari ke Banyuwangi ingin bertemu dengan beiau. Sekarang anaknya sudah usia 24 thn. Yang tahu alamatnya bisa DM ya lur.
Pada pesan tersebut juga disertakan nomor ponsel milik Noorlisa.
Saat Kompas.com menghubungi nomor telepon tersebut, Selasa (12/2/2019), seorang perempuan yang mengaku bernama Lisa membenarkan isi pesan tersebut dan mengakui menulis pesan tersebut di Facebook.
• Penyanyi Raisa Andriana Jadi Ibu, Lahirkan Anak Pertama Melalui Persalinan Sesar
• BREAKINGNEWS - Yuda Lesmana Terancam Hukuman Mati, Polisi Gelar Ekspose Kasus Pembunuhan Fitri Yu
• Game PUBG Lite Sudah Bisa Download, Ini Bedanya dengan PUBG Mobile Biasa, Peta Lebih Kecil
• Tiap Siang Anaknya Main & Tidur di Rumah Fitri, Sutia: Untung Sila Tak Dibawa Tidur Siang, Ya Allah
Perempuan yang mempunyai nama lengkap Noorlisaat Fitri bercerita jika sudah lebih dari 20 tahun dia tidak pernah bertemu dengan ibu kandungnya yang bernama Ismiyatik, berasal dari Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Lisa bercerita, ia lahir di Kuala Lumpur, Malaysia 19 Februari 1995.
Saat itu, ibunya yang bernama Ismiyatik dan ayahnya yang bernama Supardi sama-sama bekerja di Kuala Lumpur.
Menurut cerita yang ia dengar, ayah dan ibunya bertemu di bandara saat sama-sama akan bekerja ke luar negeri.
Sekitar tahun 1993-1994, mereka menikah di Sragen dan kembali ke Kuala Lumpur untuk bekerja.
Saat Lisa berusia 2 tahun, orangtuanya bercerai dan Lisa dibawa ke Sragen oleh ayahnya dan tidak pernah lagi bertemu dengan ibu kandungnya, "Saya sudah tidak ingat lagi wajah ibu saya karena masih kecil usia 2 tahun.
Tapi saya ingat betul jika saya menangis keras dan dipeluk Bapak ketika Ibu pergi. Saya ingat itu pertemuan terakhir dengan Ibu di Kuala Lumpur," cerita Lisa.
Lisa kecil kemudian diasuh oleh nenek dari pihaknya ayahnya. Kemudian, ayahnya menikah lagi dan dia tinggal bersama keluarga baru ayahnya.