Debat Kedua Capres
Backbone hingga Unicorn, Istilah yang Jadi Viral di Medsos Usai Debat Capres 2019, Apa Artinya?
Debat Capres 2019 putaran dua menyita perhatian setelah muncul istilah yang bagi sebagian orang awam terdengar aneh. Mulai backbone hingga unicorn.
TRIBUNBATAM.id - Debat calon presiden 2019 putaran kedua yang digelar lebih kurang 2,5 jam banyak menyita perhatian.
Terutama setelah muncul istilah-istilah yang bagi sebagian orang awam masih terdengar tidak familiar.
Tribunjogja.com melalui siaran langsung Kompas TV menemukan setidaknya ada tiga istilah yang digunakan oleh calon presiden, yang mungkin kurang familiar untuk publik.
Bahkan beberapa dari istilah yang digunakan pada debat kedua Capres Jokowi dan Prabowo Subianto ramai diperbincangkan di lini masa media sosial dari jaringan backbone hingga unicorn.
Apa saja istilah yang digunakan pada debat? Berikut rangkumannya:
• Fakta-fakta Terkait Ledakan yang Hebohkan Debat Capres Minggu Malam, Merusak Pohon, Mobil dan Motor
• Debat Capres Kedua, Jokowi Klaim 3 Tahun Tak Ada Kebakaran Hutan, Ternyata Faktanya
• Ledakan di Nobar Debat Capres Kedua, Polisi Jelaskan Penyebab Ledakan
• Kronologi Ledakan di GBK saat Nobar Debat Capres 2019 Menurut Saksi Mata di Lokasi
1. Jaringan Backbone

Calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo sempat menyebut telah membangun jaringan backbone di wilayah Barat, Tengah, dan sebagian daerah Timur Indonesia.
Tapi, apa yang dimaksud dengan Backbone?
Dikutip dari laman Technopedia, sederhananya, internet backbone adalah saluran transmisi data berkecepatan sangat tinggi, yang menyediakan fasilitas jaringan untuk penyedia layanan internet.
Internet backbone merupakan koneksi data terbesar di internet. Dia membutuhkan koneksi bandwidth dan server/router berkecepatan tinggi.
Jaringan backbone umumnya dimiliki oleh institusi komersil, pendidikan, pemerintah, dan militer.
2. Era 4.0

Kedua calon presiden sempat menyinggung istilah ini. Panelis pun sempat menanyakan tentang apa upaya yang akan dilakukan menghadapi 4.0.
Istilah era 4.0 dikenal juga dengan istilah era revolusi industri 4.0.
Menurut penjelasan dari laman Universitas Gadjah Mada, era revolusi industri 4.0 merupakan tahapan revolusi industri keempat.