Mau Tagih Utang Rp 30 Juta, Arnold Justru Dipukul Besi Hingga Tewas dan Dimasukkan Septic Tank
Arnold Tambunan yang sebelumnya dikabarkan hilang akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat di dalam septic tank rumah almarhum Rasyid di Tanjungpinang.
Penulis: Endra Kaputra |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Arnold Tambunan yang sebelumnya dikabarkan hilang akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat di dalam septic tank rumah almarhum Rasyid di jalan Menur, Tanjungpinang.
Dari hasil ekspose yang digelar Polda Kepri dipimpin Kabid Humas Polda Kepri, Arnold diketahui dibunuh saat akan menagih utang sebesar Rp 30 juta pada Rasyid yang diduga menjadi otak pembunuhan korban.
Dari hasil pemeriksaan polisi, saat itu korban datang ke rumah tersangka di Jalan Menur tersebut, dengan maksud menanyakan utang yang belum dibayarkan sebesar Rp 30 juta.
"Tersangka pertama bernama Rasyid ini punya utang sama korban. Saat ditagih tidak terima dan terjadi cekcok," katanya yang turut dihadiri Kabid Dokes Polda Kepri, Kombes Pol Djarot Wibowo, dan juga Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi, Selasa (19/2/2019).
Saat cekcok tersebut, tersangka Rasyid sebelumnya sudah menceritakan hutang ini kepada tersangka kedua berinisial AD yang bekerja bersama Rasyid.
"Tersangka pertama ini minta kepada AD agar membantu untuk menghabisi korban. Nanti janjinya akan dikasih upah sebesar Rp 20 Juta," sebutnya.
• BREAKING NEWS - Polisi Tangkap Seseorang Terkait Mayat di Septic Tank di Tanjungpinang
• Hasil Forensik Temuan Rangka Manusia dalam Septic Tank di Tanjungpinang, Ada Tanda Kekerasan
• Tim Forensik Gabungan Temukan Kembali Bagian Tubuh di Septic Tank Rumah Pengusaha Tenda
• Penemuan Tengkorak di Tanjungpinang, Keluarga Pengusaha Tenda Tak Tahu Ada Tengkorak di Septic Tank
Ketika cekcok terjadi, tersangka kedua pun langsung berinisiatif membawa sebuah besi berukuran panjang untuk memukul korban
"Tersangka pertama ini juga memakai besi yang lebih panjang juga ikut menghabisi nyawa korban," katanya.
Melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa, kedua tersangka langsung berniat untuk menghilangkan jejak dengan memasukan jasad korban kedalam septic tank.
"Dengan sambil mengikat kaki dan tangan korban, langsung dimasukan kedalam septic tank," ujarnya.
Tersangka Tinggal Satu
Saat ekspos, polisi hanya menghadirkan satu tersangka yakni AD.
Hal itu karena, tersangka yang menjadi otak pembunuhan berencana ini telah meninggal dunia saat mengalami lakalantas yang berlokasi tidak jauh dari Mapolres Tanjungpinang.
Hal itu disampaikan Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasidin Silalahi. Ia menyebutkan, saat akan baru dimintai keterangan tersangka ini ternyata mengalami lakalantas.
"Jadi dari keterangan penyidik kita, sebelum menetapkan sebagai tersangka. Rahsyid ini awalnya minta izin mau sholat. Ternyata dapat kabar kalau alami kecelakaan dengan mobik bus yang menyebabkan meninggal dunia," sebutnya.