BATAM TERKINI
Kisruh Taksi Online vs Taksi Konvensional, Kadishub Batam Angkat Bicara: Susah Kita Mau Bertindak
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Efendi menyesalkan masih terjadinya insiden keributan antara taksi online dan taksi konvensional
Penulis: Dewi Haryati |
Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Efendi menyesalkan masih terjadinya insiden keributan antara taksi online dan taksi konvensional, dalam mencari penumpang di lapangan. Terbaru, insiden yang terjadi Minggu (17/3) di seputaran Batam Center.
Dari Dishub dan Pemerintah Kota Batam, telah berupaya mencari solusi agar perselisihan yang terjadi antar kedua belah pihak, tak terjadi lagi. Lantaran berdampak langsung pada situasi keamanan dan kenyamanan orang-orang yang datang ke Batam.
Ujung-ujungnya, masyarakat Batam juga yang akan dirugikan.
"Kita sudah fasilitasi, beberapa kali rapat untuk mencari solusi. Sudah ada juga kesepakatan titik-titik lokasi penjemputan penumpang, tapi masih juga terjadi (keributan)," kata Rustam kepada Tribun, Senin (18/3).
• Dilempar Batu dan Ditendang Kepalanya, Begini Kondisi Korban Bentrok Taksi Online Vs Konvensional
• Taksi Online Vs Konvensional Ribut Terus, Anggota DPRD Batam: Bagaimana Wisatawan Akan Nyaman?
• Sopir Taksi Online dan Konvensional Ribut di Engku Putri Batam, Kapolsek Janji Tindak yang Salah
• LAGI! Driver Taksi Online Batam Kena Tahan, Sopir Taksi Online: Kami Nggak Suka Dipersekusi
Diakuinya, Dishub Batam tak bisa berbuat banyak terkait penyelesaikan masalah ini. Karena secara aturan, kebijakannya berada di provinsi-di Dinas Perhubungan Provinsi Kepri atau di tangan Gubernur Kepri.
"Kami tidak diam soal ini. Susah juga kami mau bertindak karena aturannya memang ada di provinsi. Bukan di kita," ujarnya.
"Tapi dampak langsungnya memang ke masyarakat kita. Karena tempatnya (taksi online) banyaknya di Batam, di daerah lain tidak ada," sambung Rustam.
Karena itu, menyikapi masih terjadinya insiden antara taksi online dan taksi konvensional, Dishub Batam telah berkirim surat ke Dishub Kepri.
"Kami minta kejelasan supaya Batam kondisinya aman, nyaman, tidak kacau terus karena ada keributan antara taksi online dan konvensional. Kami minta gubernur dan kadishub memberikan penjelasan mana saja badan usaha yang sudah lulus izin-izin terkait taksi online," ujarnya.
Rustam tak ingin permasalahan taksi online di Batam semakin berlarut-larut. Karena dapat merugikan masyarakat Batam sendiri baik dari tingkat perekonomian, dan lain sebagainya.
Sebelumnya diberitakan telah terjadi keributan antara sopir taksi online dengan taksi konvensional di depan pintu gerbang barat Alun-Alun Engku Putri Kota Batam, Minggu (17/3/2019) pagi.
Keributan antara sopir taksi online vs konvensional seperti tidak ada habisnya dan selalu berulang.
Menurut pantauan TRIBUNBATAM.ID di lokasi kejadian, terlihat para pengemudi taksi online telah berkumpul memenuhi titik keributan.
"Jangan main keroyokan kalian. Ayo satu lawan satu kita," teriak salah satu pengemudi taksi online.