TANJUNGPINANG TERKINI
Apakah Kabar Kasus Dokter Yusrizal yang Suntik Bidan 56 Kali di Tanjungpinang? Ini Kata Polisi
Kabar terbaru, berkas penyidikan kasus Dokter Yusrizal telah dinyatakan lengkap atau P21 beberapa Minggu lalu oleh Kejari Tanjungpinang
TRIBUNBATAM.id.TANJUNGPINANG - Proses penyidikan dokter Yusrizal terbilang begitu cukup lama setelah ditetapkan menjadi tersangka.
Terhitung sejak bulan September 2018 hingga saat ini belum juga sampai ke proses persidangan.
Bahkan kabar terbaru, berkas penyidikan kasus Dokter Yusrizal telah dinyatakan lengkap atau P21 beberapa Minggu lalu oleh Kejari Tanjungpinang.
Lalu apa yang jadi masalah hingga saat ini belum juga pelimpahan tahap 2?
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi menjawab pihaknya hanya tinggal menunggu kesiapan waktu agenda pelimpahan.
"Tidak ada masalah. Berkas sudah P21 tinggal tahap dua (penyerahan berkas beserta tersangka ke Kejaksaan). Tinggal kita agendakan saja ," kata kasat Reskrim polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi di Mapolres Tanjungpinang (21/3/2019).
• Brunei Darussalam Umumkan Skuat Timnas U23, Tidak Ada Nama Pemain Leicester Faiq Bolkiah
• Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Asia U23, Timnas U23 Indonesia Mulai Main Jumat (22/3), Live RCTI
• Indonesia vs Thailand - Matangkan Taktik, Pelatih Indra Sjafri Usung Misi Wajib Menang
• BERITA TIMNAS - Jelang Matchday FIFA, Simon McMenemy Hanya Bawa 22 Pemain vs Myanmar, Ini Daftarnya
Pihaknya mengaku sedang mengatur waktu dengan Kejari Tanjungpinang kapan akan dilakukan pelimpahan.
"Tidak ada macet (perkara) tinggal limpah," ungkapnya.
Jika tidak ada perubahan Minggu depan pihak Kepolisian siap untuk menyerahkan tersangka yang kini juga tidak di tahan ini ke Kejaksaan Negeri Tanjungpinang.
Sebelumnya kasus penganiayaan dokter Yusrizal Saputra dilakukan kepada bidan Destriana Dewanti.
Bentuk penganiayaan dengan cara menyuntik hingga 56 kali hingga korban tak sadari diri.
Alhasil korban melaporkan ke Polres Tanjungpinang usai sadar bahwa ada tindakan tak wajar yang dilakukan dokter Yusrizal Saputra. (wfa)