Mayat Dalam Koper Munculkan Isu LGBT. Masih Ingat kasus Ryan Jombang? Begini Nasibnya Kini

Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan para pembunuh berantai dunia.

Dok: Antara
Rekonstruksi pembunuhan Ryan Jombang yang menewaskan 11 orang 

TRIBUNBATAM.ID - Kasus mayat tanpa kepala dalam koper, yakni Budi Hartono, memunculkan isu bahwa pembunuhan tersebut terkait isu LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).

Pasalnya, Budi Hartono yang merupakan guru menari tersebut dikenal gemulai.

Selain itu, beberapa orang yang diperiksa polisi, yakni kawan-kawan Budi, juga berperilaku gemulai, menurut polisi.

Ternyata Guru Honorer Dimutilasi Pengusaha Muda, Inilah Daftar Usaha dan Bisnis yang Dikelolanya

Guru Honorer Dimutilasi, Polisi Sebut Pelaku Sempat Melawan Sebelum Tewas Dibunuh

Kasus Mayat Tanpa kepala Dalam Koper - Polisi Periksa Lima Lelaki Gemulai Teman Budi Hartono

Namun, hingga kini, polisi belum membuat kesimpulan apapun terkait motif pembunuhan yang kejam terhadap Budi Hartono karena masih dalam penyidikan.

Terlepas dari isu tersebut, Indonesia pernah dihebohkan oleh kasus mutilasi, yakni kasus Ryan Jombang, 11 tahun lalu.

Pria ini memutilasi 11 orang yang semuanya merupakan teman kencannya di Jombang, Jawa Timur, pada tahun 2008.

Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ini divonis mati oleh pengadilan namun belum dieksekusi.

Lalu, bagaimana kabar Ryan Jombang kini?

Ryan ternyata sedang mengajukan upaya hukum terakhir yaitu minta pengampunan atau grasi kepada Presiden Jokowi.

Grasi tersebut diajukannya pada 2016, namun hingga kini belum ada jawaban dari Presiden.

Ryan sendiri saat ini ikhas menanti eksekusi hukuman mati kalau memang Jokowi pada akhirnya menolak pengajuan grasinya.

Ryan Jombang menunggu eksekusi mati.
Ryan Jombang menunggu eksekusi mati. (FOTO KOLASE BANGKA POS)
Banyak ibadah
Kondisi Ryan kini sudah berubah total, dari seorang pembunuh kejam menjadi sosok taat beribadah.

Ryan banyak memohon ampun kepada Allah SWT, rajin berpuasa dan mengajar mengaji di dalam Lapas Kelas I Cirebon, tempat ia menunggu pelaksanaan eksekusi mati.

Ryan pintar bergaul, tapi pintar juga menghilangkan nyawa orang.

Lembut dan romantis di satu waktu, tapi teramat bengis di waktu yang lain. 

Seribu kontradiksi pada diri Very Idham Henyansyah (atau Verry Idham Henyaksyah) alias Ryan membuat banyak orang, terhenyak. 

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved