Mayat Dalam Koper Munculkan Isu LGBT. Masih Ingat kasus Ryan Jombang? Begini Nasibnya Kini

Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan para pembunuh berantai dunia.

Dok: Antara
Rekonstruksi pembunuhan Ryan Jombang yang menewaskan 11 orang 

Menurut dia, korban umumnya dikenal Ryan, tapi mereka bertemu di berbagai tempat, kemudian diajaknya ke rumahnya di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

"Ada yang bertemu di Surabaya, ada yang di Jombang. Hanya satu yang tak dikenal yakni satu korban yang Ryan sendiri tidak hafal namanya, yakni korban yang diduga dibunuh pertama kali pada 2006," katanya.

Korban-korban Ryan Jombang

Dalam proses pembunuhan, katanya, ada korban yang dibunuh malam hingga dinihari, tapi ada juga yang dibunuh siang hari.

"Mereka umumnya mudah dirayu Ryan, karena ada rasa cinta, termasuk ada juga korban wanita yang mencintainya," katanya.

Korban Ryan di Jombang adalah Ariel Somba Sitanggang (Jakarta), Vincentius Yudhi Priono (Wonogiri, Jateng), Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim), dan Graddy (marga Tambunan, Manado, namun keluarga belum teridentifikasi). Selain itu, Agustinus alias Wawan (28), Muhammad Akhsoni alias Soni (29), Zainal Abidin alias Jeki (21), Nanik Hidayati (23) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3), dan seorang lagi tak dikenal (dibunuh pertama kali pada tahun 2006).

Benci ibu

Masalahnya, mengapa Ryan memilih karakter sebagai pembunuh berdarah dingin?

Pertanyaan itu terjawab melalui hasil pemeriksaan psikiater Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur yang dirilis pada Kamis (31/7/2018).

"Kalau tanda-tanda psikotis (gangguan jiwa yang berat) tak ada, tapi kalau psikopat (minimnya empati dan kontrol perilaku) memang ya, karena perilakunya impulsif," kata psikiater Polda Jatim AKBP dr Roni Subagio kala itu.

Menurut dia, "sense of reality" (daya realitas) tersangka sangat normal.

"Artinya, tersangka membunuh dengan sadar dan paham akibatnya. Dia tahu mana yang benar dan mana yang salah," katanya.

Namun, tersangka memiliki ciri-ciri kepribadian yang impulsif, sehingga dia sangat sensitif, mudah tersinggung, dan mudah marah, karena itu kepribadian tersangka sering dimanifestasikan dengan tindakan melempar, memukul, marah-marah, dan tindak kekerasan lainnya.

Dalam dinamika kejiwaan tersangka, katanya, Ryan menjadi seperti sekarang ini akibat dia terlahir sebagai anak tunggal dari perkawinan ibunya dengan tiga laki-laki yang tak harmonis.

Ryan merupakan hasil perkawinan ibunya dengan laki-laki ketiga.

"Ryan merasa kurang mendapat perhatian, ada ketidakcocokkan dengan kondisi ekonomi keluarga, dan juga ada ketidakcocokkan dengan perilaku ibu. Ryan sering cekcok dengan orangtuanya, sehingga dia menjadi impulsif dan ada rasa tak suka dengan perilaku ibu," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved