Pura-pura Mati 5 Hari Usai Tertembak, Inilah yang Membuat Anggota Kopassus Selamat
Saat Letda Agus Hernoto yang dalam kondisi luka parah telah ditangkap, seorang anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Ko
TRIBUBATAM.id - Seorang anggota Kopassus (Komando Pasukan Khusus) pura-pura mati 5 hari.
Diketahui, anggota kopassus pura-pura mati di tumpukan jasad rekan-rekannya selama 5 hari.
Sebut saja RPKAD yang kini dikenal dengan sebutan Kopassus.
• VIRAL, Chat WA Habib Rizieq & Yusril Meragukan Keislaman Prabowo, Instruksi Maruf Amin Habisi Ahok
• Bulan Syaban Jatuh Pada 7 April 2019, Berikut Amalan dan Niat Puasa Sunah Serta Keutamaannya
• Geram Dengan Nikita Mirzani, Tessa Mariska Tantang Nikita Mirzani Perang
• Pelaku Pembobol Rumah WNA Ditangkap, Polisi Tembak Kaki Tersangka, Satu Orang Lagi Masih Buron
Kisah nyata anggota RPKAD ini terjadi saat Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat di Papua.
Saat Letda Agus Hernoto yang dalam kondisi luka parah telah ditangkap, seorang anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Kopassus) PU II Pardjo ternyata masih hidup.
Kondisi Pardjo sangat parah, tak bisa bergerak jauh.
Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.
Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.
Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Saat itu, Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora
Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.
Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.
Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.
Mereka masuk wilayah pertahanan Belanda dan mengacaukan konsentrasi pasukan musuh.
Prajurit yang siap tempur itu dibagi dua tim, yakni Banteng I di Fak-fak dan Banteng II di Kaimana.
Banteng I melakukan misi penerjunan di Fak-Fak, dipimpin Letda Inf Agus Hernoto.