Pesan Kamar 4 Jam hingga Kondom Bekas, Simak 7 Fakta Wanita Tewas dengan 27 Tusukan di Wisma Benhil
Penemuan mayat seorang wanita yang ditemukan tewas dengan 27 kali tusukan memunculkan sejumlah fakta-fakta terkait kasus tersebut.
Irfan mengaku, ia menemukan mayat tersebut sekitar pukul 15.45 Wita.
Kaget melihat ada mayat, ia langsung memberitahu resepsionis.
"Sekitar pukul 15.45 Wita, baru diketahui. Itupun saat saya mau bersihkan kamarnya. Saya langsung beritahu resepsionis," ujar salah satu pegawai Benhil, Irfan (21).

Setelah dilaporkan, pihak Wisma Benhil langsung menghubungi pihak Mapolsek Panakkukang tentang penemuan sesosok mayat perempuan untuk ditindaklanjuti.
Berikut dikutip dari tribun-timur.com fakta-fakta penemuan mayat perempuan di Wisma Benhil Panakkukang.
• Keseharian Pelaku Mutilasi Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper, Sering ke Rumah Orangtuanya di Blitar
• Emosi Karena Anaknya Dicabuli, Pria Ini Patahkan Kaki Adik Iparanya Dengan Menggunakan Kayu Bakar
• Gadis Kembar Diperkosa Ayah Tiri saat Ibu Tak di Rumah, Korban Malu Bergaul hingga Ingin Bunuh Diri
• 3 Mobil Alami Kecelakaan Beruntun, Jumat (12/4) Kondisi Mobil Rusak Parah, Lihat Videonya Disini
1. Identitas Korban
Mayat tersebut kemudian diketahui bernama Rosalina Komala Sari (18).
Rosalina Komala Sari, warga Jl Terompet nomor 4, Antang, Kecamatan Manggala.
Saat ditemukan mayat Rosalina masih berlumuran darah dalam posisi tengkurap di tempat tidur.
Punggung perempuan itu ditindih dengan kursi kayu, dan bahkan ada dua bantal tidur berlumuran darah tutupi kepala korban.
2. Ada 27 Tusukan di Tubuh Mayat
Polisi menemukan adanya 27 tusukan di tubuh Rosalina yang ditemukan dalam kamar 209 Wisma Benhil, Toddopuli, Makassar.
Hal itu diungkapkan Kasi Humas Polsek Panakkukang Bripka Ahmad Halim, saat ditemui di Wisma Benhil, Jl Toddopuli Raya Timur, Makassar, Kamis (11/4/2019) sore.
"Ada 27 luka tusukan di sekujur tubuhnya korban, korban masih di dalam kamarnya," ungkap Bripka Ahmad Halim di ruangan Lobi Wisma Benhil.

3. Polisi Temukan Kondom Bekas Pakai