Amalan Hidupkan Malam Nisfu Sya'ban Sebelum Puasa Nisfu, Simak Ceramah Ustadz Abdul Somad
Amalan yang sebaiknya dilakukan untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban sebelum laksanakan puasa keesokan harinya.
TRIBUNBATAM.id - Amalan yang sebaiknya dilakukan untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban sebelum laksanakan puasa keesokan harinya.
Nisfu Syaban 2019 jatuh pada 21 April 2019 yang artinya malam Nisfu Sya'ban adalah Sabtu 20 April 2019 malam (malam Minggu).
Ada Sejumlah amalanyang dianjurkan dikerjakan pada malam Nisfu Sya'ban.
"Semua yang beribadah malam itu, diampunkan Allah kecuali orang-orang yang menyekutukan Allah dan mereka yang belum berdamai," ujar Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya.
"Jadi malam ini (malam nisfu sya'ban) bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Sya'ban hatinya plong," lanjut Ustadz Abdul Somad.
• Real Count KPU Pilpres 2019 hingga Kamis Jam 23.00 WIB, Unggul Jokowi atau Prabowo?
"Nah jadi malam itu bisa kita hidupkan dengan ibadah seperti baca qur'an, zikir, tahajud, witir, shalat sunah taubat, bangun tengah malam mandi. lepas mandi ambil wudhu, lalu shalat sunah wudhu, caranya sama shalat iftitah masjid," jelas Ustadz Abdul Somad.
Kemudian amalan di malam Nisfu Sya'ban, apakah ada salat sunah Nisfu Sya'ban?
Katanya tak ada.
Di malam itu, kita dianjurkan untuk melakukan amalan sunah apa saja. “Mau salat sunah, silakan. Salat sunahnya apa saja, terserah,” beber Ustadz Abdul Somad.
*Amalan Bulan Sya'ban Selain Berpuasa
Terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.
Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).