PEMILU 2019
Ngaku Bingung saat Pemilu, Banyak Warga yang Cuma Pilih Partai Bukan Caleg
Pemilihan Presiden yang digabungkan dengan Pemilihan Legislatif diakui membuat masyarakat bingung dalam menentukan pilihannya di legislatif.
Ngaku Bingung saat Pemilu, Banyak Warga yang Cuma Pilih Partai Bukan Caleg
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pelaksanaan pemilu serentak untuk untuk Presiden dan Legislatif, mendapat sorotan dari para pengurus partai Politik.
Pasalnya pemilihan Presiden yang digabungkan dengan Legislatif membuat masyarakat bingung dalam menentukan pilihannya di legislatif.
Pemilu saat ini sudah usah, masyarakat sudah menunaikan hak nya untuk memberikan dukungannya kepada Presiden dan juga para calon di legialatif, namun yang terjadi di lapangan banyak masyarakat yang hanya memilih partai tanpa memilih Calon legislatif.
"Kita bisa lihat fakta di lapangan, pelaksanaan pemilu tahun 2019 ini banyak masyarakat yang hanya memilih partai tanpa memilih calon legislatif," kata Saiful, Pengurus Partai Gerindra wilayah Sagulung, Rabu (24/4/2019).
Dia mengatakan, pemilu serentak Presiden dan Legislatif, membuat masyarakat banyak yang kebingungan untuk menentukan pilihannya di Legislatif yang membuat masyarakat hanya memilih partai saja.
"Ini di satu sisi sangat merugikan para calon khususnya yang baru," kata Saiful.
• Film Keluarga Cemara Diputar di Okinawa, Jepang, Banyak Penopnton Menangis dan Rindu Keluarga
• Wawancara Eksklusif Mata Najwa, Tanggapan Jokowi Soal Klaim Kemenangan Prabowo jadi Presiden
• Ternyata India 3 Kali Beri Peringatan Sebelum Bom Sri Langka. PM Ranil: Kalau Saja Saya Diberi Tahu
Sementara di sisi lain, para petugas yang terlibat juga dalam pesta demokrasi khususnya di tingkat bawah mulai dari KPPS, dan PPK, yang bertugas di TPS kelelahan.
"Kita lihat pemilu yang baru selesai kita laksanakan, berapa banyak TPS yang baru selesai melakukan penghitungan mulai dari siang hari sampai pagi hari," kata Saiful.
Saiful mengatakan jika pemilihan serentak Presiden, Gubernur dan juga Bupati/Walikota, hal tersebut tidak terlalu menguras tenaga para pelaksana pemilu.
Pasalnya calon yang akan dipilih terbatas.
"Kalau presiden dan legislatif, kita bisa bayangkan berapa Partai yang ikut, berapa caleg dari setiap partai, berapa tingkatan. Nah ini tentu sangat menguras tenaga dan pikiran,"kata Saiful
Sementara di tempat terpisah Widiyono Agung, anggota Komisioner KPU Kepri Devisi Hukum, mengatakan jika dilihat dari partisifasi pemilih di tahun 2019 ini jauh lebih tinggi dibanding pemilu sebelumnya.
"Tahun ini partisipasi pemilih sampai 80 persen, dengan demikian pemilu tahun ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya," kata Widiyono.
Namun dia juga mengatakan ada dua hal yang masih perlu di perbaiki ke depan di mana yang pertama berkas yang harus diisi oleh panitia di TPS.