Amsakar Ahmad Yakin Partai Nasdem Bisa Tembus 8 Kursi di DPRD Batam, Begini Hitungan Amsakar
Ketua Nasional Demokrat (Nasdem), Amsakar Achmad yakin 8 kursi bisa didapatkan di Kota Batam. Walaupun memang persaingan partai saat ini begitu berat
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua Nasional Demokrat (Nasdem), Amsakar Achmad yakin 8 kursi bisa didapatkan di Kota Batam.
Walaupun memang persaingan partai saat ini begitu berat, karena harus bersaing dengan partai-parti baru yang ada saat ini.
"Terus terang aja model sekarang model ini tidak hanya partai atas. Tetapi partai dibawah juga harus hitung. Karena kursi kedua itu jumlah total bagi tiga, kursi ketiga itu jumlah total bagi 5. Kalau kita dapat 15 ribu tapi ada partai dapat 6 ribu kita hanya 1 kursi," ujar Amsakar, Minggu (28/4/2019).
Misalnya lagi, lanjut dia, ada kursi ke 9, pihaknya dapat 15 ribu.
• Bangun Kepribadian Melalui Pesantren, Gubernur Kepri Yakin Akan Ada Kontribusi Nyata Dari Pondok
• SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming Leicester City vs Arsenal Liga Inggris Malam Ini Live BeIN Sport!
• Pamit Memancing di Lobam, Lasamudi Tak Kunjung Pulang Sejak Sabtu (27/4), Basarnas Lakukan Pencarian
Kursi terakhir kesembilan 6 ribu, berarti 15 ribu dibagi 3 untuk hitungan ke 2 hanya 5 ribu. Kalah dengan 6 ribu jadi pihaknya hanya dapat 1 kursi.
"Harga 15 ribu sangat mahal dibandingkan dengan harga 6 ribu yang sama-sama memperoleh 1 kursi. Kita harapkan hasil akhirnya nanti kita lihatlah seluruh perolehan yang ada di klta Batam. Mudah-mudahan 8 kursi tembus," tuturnya.
Sebelumnya Anggota Komisi I DPRD Kota Batam masih mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Kota Batam dari Fraksi Nasional Demokrat Dapil 1, Li Khai mengakui periode tahun ini, suara pemilihnya mengalami kenaikan hingga 4 kali lipat.
Jika dibandingkan dengan jumlah suara pemilu periode lalu hanyalah sebanyak 1733.
"Belum semua habis hitung karena belum semua TPS yang masuk, didata saya sudah mencapai 6300-an," katanya.
Li Khai mengakui selama proses sosialisasi, timnya sangat mendukung dirinya tanpa dibayar sedikitpun.
Menariknya lagi ada yang rela mengeluarkan uang untuk membantu sosialisasi.
Seperti pembuatan baliho, iklan dan lain sebagainya.
"Saya banggakan lagi, bukan sesama Tionghoa yang bantu saya. Malah orang asing yang bersuku Aceh. Kan sangat luar biasa sekali," katanya.
Apalagi, kata dia, dirinya bukan memliki background politikus.
Namun hanyalah seorang pengusaha biasa. (tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)
