Anggota KPPS Sudah 2 Minggu Tak Sadarkan Diri, Keluarga Bingung Biaya Pengobatan Kian Membengkak
Hampir setengah bulan dirawat di Rumah sakit, seorang petugas PPK masih tidak sadarkan diri. Perempuan bernama Parida (42) ini diketahui masuk rumah
TRIBUNBATAM.id - Hampir setengah bulan dirawat di Rumah sakit, seorang petugas PPK masih tidak sadarkan diri.
Perempuan bernama Parida (42) ini diketahui masuk rumah sakit pada Kamis 18 April 2019 lalau.
Bahkan Hingga selasa 30 April 2019 Farida tidak uruang sadarkan diri.
Seorang anggota KPPS Desa Bayalangu Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon yang bertugas di TPS 06, Ida Faridah (42) masih terbaring di RSUD Arjawinangun.
Ia harus terus menjalani perawatan intensif karena diduga mengalami kelelahan saat bertugas di TPS desa setempat.
• Enam Gadis Remaja Diculik dan Dicabuli Oleh Mantan Oknum TNI, Begini Alibi Pelaku Kepada Polisi
• Menang Dramatis, PSM Makassar Lolos ke Semifinal Piala AFC Zona ASEAN
• RAMADHAN 2019 - Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1440 H Senin 6 Mei 2019
Ketua PPS Desa Bayalangu Lor, Wardasi, menjelaskan, kondisi Faridah yang masih tak sadarkan diri itu diketahui saat ketua PPK Kecamatan Gegesik, Makpul, yang kembali menjenguknya di rumah sakit tersebut.
• 3 Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Ajax Amsterdam Semifinal Liga Champions Malam Ini
• KPK Sita Dua Tas Berisi Uang Ratusan Juta Hingga Jam Tangan Mewah Saat OTT Bupati Talaud Sri Wahyuni
"Yang jelas kondisinya masih belum sadar. Waktu saya ke sana dengan ketua PPK juga matanya melihat tapi dia enggak tahu siapa yang dilihatnya," kata Wardasi.
Dia menambahkan, hasil diagnosis dokter terhadap Faridah, sakitnya ini dikarenakan kelelahan setelah pemilu.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Ida Faridah sempat pingsan. Waktu pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, Faridah kerap meng-handle tugas temannya yang kurang cekatan.
Di TPS tempatnya bertugas, proses penghitungan suara baru selesai pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
"Waktu pelaksanaan pemilu, pukul 02.00 WIB - 03.00 WIB, dia masih di lokasi karena pekerjaan belum selesai. Dan baru selesai sekitar pukul 06.00 WIB," kata dia.
Menurut Wardasi, saat ini ia juga merasa bingung dengan kondisi tersebut. Pasalnya, dia selalu di telepon pihak keluarganya perihal biaya perawatan di rumah sakit.
Sebab, lanjut dia, pihak keluarga Faridah menginginkan KPU bertanggung jawab menanggung biaya perawatan di rumah sakit.
"Keluarganya nuntut terus ke saya, intinya untuk berobat dirawat kan biayanya enggak tahu dari mana. Bagaimanapun ini dampak pemilu serentak, jadi KPU jangan lepas begitu saja. Saya juga bingung, bagaimana untuk ke depannya," katanya.
• Pemkab Karimun Minta PT MOS Lakukan Audit, Bupati : Kita Beri Waktu Satu Bulan
• Terkait Rencana Pemindahan Ibu Kota, Presiden Akan Konsultasi ke DPR Hingga Bertanya Pada Masyarakat
• Kemilau 30 Tahun Indomaret, Asan Tak Menyangka Dapat Grandprize Satu Unit Mobil: Saya Senang Sekali
Sementara itu, ketua PPK Gegesik, Makpul, menjelaskan, sebelumnya Ida Faridah dalam kondisi sehat.