RAMADHAN 2019

Jemaah An-Nadzir Gowa Mulai Puasa Sabtu (besok), Sambut Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah

Jemaah An-Nadzir menjadwalkan mulai berpuasa, Sabtu (4/5/2019) besok, meski pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan 1440 Hijriah,

(Foto Ari Maryadi Tribun Gowa)
Sekretaris Jenderal Jemaah An-Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui. 

TRIBUNBATAM.id - Jemaah An-Nadzir menjadwalkan mulai berpuasa, Sabtu (4/5/2019) besok, meski pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan 1440 Hijriah.

Hal itu didasarkan pada hasil musyawarah yang dilakukan oleh tim 9 Jemaah An-Nadzir di Masjid Baitul Muqaddis, Perkampungan An-Nadzir, Kamis (2/5/2019) malam

Peserta musyawarah menyepakati, pergantian Syahban menuju Ramadan jatuh pada Hari Sabtu (4/5/2019) pukul 14:00 Wita.

 

Jemaah An-Nadzir pun memutuskan untuk melaksanakan ibadah puasa mulai Sabtu (4/5/2019).

Sekretaris Jenderal Jemaah An-Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui mengatakan puasa tersebut bukanlah ibadah puasa Ramadhan. Melainkan puasa dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.

"Jadi kita mulai berpuasa hari Sabtu dengan niat menyambut Ramadhan," kata Samiruddin yang memimpin musyawarah.

RAMADHAN 2019 - Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1440 H Senin 6 Mei 2019

Samiruddin melanjutkan, walaupun pergantian Syahban ke Ramadan terjadi pada Sabtu (4/5/2019), Jemaah An-Nadzir memutuskan 1 Ramadan 1440 Hijriah jatuh pada Minggu (5/5/2019).

"Untuk 1 Ramadan itu pada Minggu, tapi pergantiannya Sabtu pukul 14.00 siang. Itu berdasarkan pengamatan perpisahan bulan," papar Samiruddin.

Selain melakukan pengamatan perpisahan bulan, Jemaah An-Nadzir masih akan tetap memantau petunjuk alam lainnya. Seperti air pasang puncak. Sebab cuaca di wilayah Gowa mendung beberapa hari terakhir.

Diketahui musyawarah tersebut berlangsung pukul 20.16 Wita hingga pukul 21.08 Wita. Musyawarah ini dihadiri 7 orang dari tim 9 yang ditunjuk sebagai pelaksana pemantauan bulan.

Pengamatan Didasarkan Pergantian Bulan

Ustad M Samiruddin Pademmui mengatakan ada beberapa indikator yang dilakukan Jemaah An-Nadzir dalam penentuan 1 Ramadan.

Indikator itu berdasarkan ilmu yang telah diajarkan oleh imam-imam Jemaah An-Nadzir.

Samiruddin mengatakan, indikator pertama yakni mengamati bulan dan perpisahan bulan yang dimulai mengamati bulan purnama.

Pengamatan itu dilakukan dalam tiga bulan terakhir dengan estimasi perhitungan 54 menit setiap malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved