Ibu Meninggal Ayah di Penjara, Enam Anak Ini Sambut Lebaran Tanpa Orangtua Mereka
Enam orang kakak beradik yang masih kecil ini harus melewati ramadhan dan lebaran kali ini tanpa kedua orang tuanya. Pasalnya sang ibu mereka baru s
TRIBUNBATAM.id - Enam orang kakak beradik yang masih kecil ini harus melewati ramadhan dan lebaran kali ini tanpa kedua orang tuanya.
Pasalnya sang ibu mereka baru saja meninggal dunia pad bulan lalu, sementara itu sang ayah berada didalam penjara.
Dilansir dari laman says.com disebutkan bahwa keenam orang anak kecil ini menyambut datangnya bulan Ramadhan tanpa kehadiran kedua orang tua mereka.
Ibu mereka telah meninggal dunia karena kecelakaan pada 25 April lalu, sedangkan ayah mereka sedang ditahan di penjara.
Menurut laporan, ayah mereka akan dibebaskan pasca perayaan Idul Fitri nanti.
Sejak kepergian ibu mereka, keenam orang kakak beradik ini tinggal menumpang di rumah om dari ayah mereka.
• BERITA PERSIB - Resmi Dikenalkan, Rene Mihelic Ternyata Belum Tandatangani Kontrak, Kenapa?
• PENGUMUMAN Hasil UTBK SBMPTN 2019, Nama Peserta Lulus dan Cara Penilaiannya Bisa Cek di Link Berikut
• Pembunuh Istri dan 2 Anaknya Dibekuk, Polisi Masih Dalami Motif Pelaku Membunuh Keluarganya
Paman mereka yang bernama Sajirin merasa prihatin, dan bertanggung jawab memastikan bahwa 6 keponakannya tetap ini berada dalam kondisi yang baik dan gembira menjelang bulan Ramadhan.
Diketahui anak sulung dari keenam orang bersaudara itu baru berusia 12 tahun, dan yang sulung baru berusia satu setengah tahun.
Seorang pengguna Facebook bernama Mang Ji yang merupakan majikan dari almarhumah ibu keenam anak ini membagikan cerita tentang keluarga ini.
Ia menceritakan, ibu dari keenam anak ini dulunya pernah bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu Bank.
Ibu itu tidak hanya melakukan satu pekerjaan saja, namun beberapa pekerjaan.
• VIDEO - Banyak yang Kecewa Hari Pertama Puasa Batam Mati Lampu, Ini Kata Walikota
• Hasil Penghitungan Resmi KPU, Prabowo-Sandi Menang 85,8% di Sumbar, Hanya Kalah di Satu Kabupaten
Setiap jam 10 malam, ibu itu sudah menyiapkan nasi lemak untuk dijual di Stesen Petronanas.
Lalu pagi-pagi buta, ia kembali ke rumah untuk mengurus anak-anaknya untuk pergi ke sekolah.
Tak ada kata lelah, ibu keenam anak itu bekerja keras dari pagi hingga malam tanpa istirahat, hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keenam orang anaknya.
Sedangkan suaminya, beberapa kali ditahan di penjara karena tak sanggup membayar utang dari uang yang dipinjamnya.