Separuh Penduduk Gaza Sambut Idul Fitri Dalam Kondisi Kekurangan Makanan
Hamas melakukan serangan balasan secara sporadis ke wilayah Israel, namun serangan mereka tak sebanding yang dilakukan Israel di wilayah Palestina
TRIBUNBATAM.ID, GAZA - Di saat umat Islam di seluruh dunia menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan suka cita, kondisi Jalur Gaza, Palestina, justru dilanda kelaparan.
Lembaga Kemanuasiaan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan, lebih separuh dari penduduk Gaza mungkin tidak mempunyai makanan sepanjang Bulan Juni hingga Juli.
• Militer Israel Bombardir Gaza Sepanjang Malam. Mesir Paksa Hamas dan Israel Gencatan Senjata
• Serangan Udara Israel di Jalur Gaza, 9 Warga Palestina Dilaporkan Meningga Dunia
• Waspada! Bahaya Voice Call dari WhatsApp, Data Pengguna Penelepon bisa Dicuri
"Ketika umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa Ramadan dan menghadapi Idul Fitri, lebih separuh dari penduduk di Gaza bergantung kepada bantuan makanan dari masyarakat internasional," kata UNRWA seperti dilansir Kantor Berita China, Xianhua.
Menurut UNRWA, mereka membutuhkan dana tambahan yang sangat besar, setidaknya sekitar AS$60 juta atau sekitar Rp 870 miliar agar bisa terus menyalurkan bantuan makanan kepada lebih sejuta pengungsi Palestina di Gaza.
Konflik yang terus memanas antara tentara Israel dengan Hamas membuat kondisi Gaza saat ini makin buruk.
Setidaknya sekitar 130 komplek pemukiman penduduk hancur akibat serangan udara Israel di wilayah konflik tersebut.
Hamas melakukan serangan balasan secara sporadis ke wilayah Israel, namun serangan mereka tak sepadan dibanding yang dilakukan Israel di wilayah Palestina.
UNRWA dibiayai hampir sepenuhnya oleh sumbangan dan bantuan secara sukarela saat ini.
Amerika Syarikat telah membuat keputusan untuk menghentikan bantuan kepada lembaga PBB itu untuk mendesak Palestina kembali ke perundingan damai dengan Israel.
Nickolay Mladenov, utusan perdamaian PBB di Timur Tengah mendesak Israel dan Palestina untuk menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, PBB dan Qatar.
"Kami berharap semua pihak akan mematuhi gencatan senjata ini supaya proyek bantuan kemanusiaan bisa diteruskan," katanya kepada media.
"Kami memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk Pihak Berkuasa Palestina, rakyat Mesir dan rakyat Israel untuk memperbaiki kehidupan penduduk Palestina di Gaza supaya mereka mempunyai harapan untuk masa depan yang lebih baik," kata pegawai PBB itu.
Wakil Menteri Proyek Umum dan Pemukiman Palestina, Naji Sarhan mengungkapkan dalam pernyataan tertulisnya, sebanyak 130 flat apartemen hancur parah, dan 700 lainnya mengalami kerusakan akibat serangan Israel.
Sarhan menuturkan, pihaknya berusaha mengangkat puing-puing yang bertebaran di jalanan serta mengamankan bangunan yang berisiko.