Setelah Polisi, Giliran TNI Diterpa Video Hoax Terkait Rusuh 22 Mei, Ini Reaksi TNI
Berdasarkan hasil investigasi, video yang viral tersebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan
TRIBUNBATAM.id - Mabes TNI mengklarifikasi informasi dalam video beredar berjudul 'Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI Provokasi Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI'.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi memastikan, informasi dalam video tersebut tidak benar.
Video tersebut sebelumnya diunggah lewat yotube.
Sisriadi mengatakan informasi atau tulisan yang terdapat pada video yang menyebutkan pria dalam oknum TNI adalah hoaks.
• PGN Klaim 141,3 Km Jaringan Pipa Gas Kota Batam Bisa Jangkau Rumah 1,2 Juta Warga
• Video Viral Andri Bibir, Kasus Berujung Penangkapan Mustofa Nahrawardaya, Relawan IT BPN Prabowo
• Penyebar Hoaks Brimob China Diancam 6 Tahun Penjara, Reaksi Brimob yang Disebut Mengejutkan
• HEBOH, Kurma Arab di Pengadilan Tanjungpinang Bisa Berbuah, Warga Ramai Ramai Cicipi
Sisriadi mengatakan berdasarkan hasil investigasi, video yang viral tersebut diambil seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, Rabu (22/5/2019) pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi di wilayah tersebut.
“Sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat sekitar Masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan,” kata Sisriadi seperti dikutip dari laman Tribunnews.com, Jumat (24/5/2019).
Ia menjelaskan orang berpakaian loreng dalam video tersebut merupakan prajurit TNI dari Yonif 315, BKO Kodam Jaya yang ditugaskan di Petamburan.
“Saat itu prajurit TNI sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional. Secara tiba-tiba masuk seseorang ke dalam Masjid dan menyampaikan ujaran provokatif,” kata Sisriadi.
Sisiradi menegaskan bahwa informasi yang disebar bersama video tersebut hoaks.
Sedangkan data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD.
“Dapat dibuktikan bahwa penyebutan nama ditambah pangkat dan korps (Serma Inf Aris) adalah data palsu. Yang benar adalah untuk pangkat Bintara TNI AD tidak memiliki korps,” kata Sisriadi.
“Kemudian disebutkan yang bersangkutan lulusan Secaba Reg AD tahun 2005, itu adalah data palsu. Yang benar adalah lulusan Secaba tahun 2005, baru akan berpangkat Serma paling cepat pada 1 April 2021. Dan juga sudah dilakukan pengecekan berdasarkan daftar nominatif personel Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris,” lanjut Sisriadi.
Atas hal tersebut, Sisriadi menyimpulkan bahwa informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dalam YouTube https://youtu.be/cOFapD_1TzE adalah hoaks.
“Berita tersebut bertujuan untuk mendiskreditkan TNI dan melemahkan soliditas TNI-Polri,” kata Sisriadi.
Diakhir penjelasannya, Kapuspen TNI menegaskan kembali bahwa TNI tetap memegang teguh jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Profesional dan Tentara Nasional Indonesia.
Saat Tribunnews.com mencoba membuka tautan tersebut di Youtube pada pukul Jumat (24/5/2019) 23.17 WIB, video tersebut telah dihapus dengan keterangan yang tertera di layar "Video ini telah dihapus pengguna". (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klarifikasi Kapuspen TNI Soal Video Hoaks Terkait Kerusuhan 22 Mei yang Sudutkan TNI-Polri