Pengacara Prabowo Sebut Mahkamah Kalkulator, Jokowi Bela MK
Pembelaan Presiden Jokowi kepada Mahkamah Konstitusi (MK) yang diplesetkan menjadi mahkamah kalkulator.
TRIBUNBATAM.id - Pembelaan Presiden Jokowi kepada Mahkamah Konstitusi (MK) yang diplesetkan menjadi mahkamah kalkulator.
MK akan menjadi pemutus sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga Uno.
Presiden Jokowi meminta tidak ada pihak yang merendahkan Mahkamah Konstitusi (MK).
Seharusnya kata Presiden, justru tokoh-tokoh negara harus menguatkan MK sebagai sistem tata negara Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden dalam akun instagramnya @Jokowi pada Senin (27/5/2019) yang dikutip Wartakotalive.com.
“Dibentuk dalam sistem ketatanegaraan kita, agar memiliki kepercayaan dari publik,” jelas Presiden.
Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak untuk tidak merendahkan lembaga penjaga konstitusi tersebut. Termasuk para elite politik dan tokoh-tokoh bangsa.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Panglima TNI Jaga Netralitas Jelang Pemilu 2024
“Para tokoh dan elite politik, siapa pun juga, seyogyanya memberi teladan yang baik dalam penegakan konstitusi dan penghormatan terhadap sistem tata negara Indonesia,” tandasnya.
Dikutip dari Setkab.go.id pernyataan yang sama dilontarkan Presiden Jokowi usai menghadiri Silaturahmi Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan buka puasa bersama anak yatim yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5/2019) malam.
Ia mengimbau semua pihak untuk tidak mudah merendahkan sebuah institusi negara.
“Jangan senang merendahkan sebuah institusi. Saya kira ngga baik. Apapun lembaga yang ada ini dibentuk oleh ketatanegaraan kita agar memiliki sebuah trust dari publik,” ungkapnya kepada para wartawan.
Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi pertanyaan mengenai munculnya pernyataan yang mengharapkan agar MK tidak menjadi sebagai lembaga kalkulator.
Ia mengingatkan, bagaimanapun MK adalah lembaga negara yang dibentuk oleh Konstitusi dan Undang-Undang.
“Lembaga ini dibentuk oleh ketatanegaraan kita agar memiliki sebuah trust dari publik. Jangan sampai dilecehkan seperti itu,” tutur Kepala Negara.
Baca juga: Rafathar dan Jan Ethes Cucu Jokowi Malu-malu saat Bertemu dan Foto Bareng
Diketahui Bambang seusai menyerahkan permohonan gugatan hasil Pilpres di Gedung MK Jakarta, meminta agar MK tak berubah menjadi 'Mahkamah Kalkulator'.