Rizal Malarangeng Nilai Prabowo Ada di Persimpangan Demokrasi, Ini Alasannya
Rizal Malarangeng menilai Calon Presiden (Capres) 02, Prabowo Subianto sedang berada di persimpangan proses demokrasi.
TRIBUNBATAM.id - Rizal Malarangeng menilai Calon Presiden (Capres) 02, Prabowo Subianto sedang berada di persimpangan proses demokrasi.
Dilansir oleh TribunWow.com, politisi partai Golkar sekaligus Direktur Eksekutif Freedom Institute menyampaikan pendapatnya ini saat menjadi narasumber acara televisi di CNN Indonesia, Selasa (28/5/2019).
Mulanya pembawa acara mengatakan banyak yang menyebut bahwa proses demokrasi saat ini sedang berada dalam persimpangan.
Mendengar itu, Rizal tampak tak sependapat dengan pernyataan tersebut.
Dia justru menilai bahwa yang sedang berada dalam persimpangan yakni Prabowo.
• Anggota PMI Gadungan, Kedoknya Terbongkar Karena Barang Ini
• Cancer Kendalikan Kemarahanmu, Virgo Ada Kabar Baik di Bisnismu
• Di Aksi 22 Mei Lalu, Ada Wanita Anggota PMI Gadungan, Tugasnya Sungguh di Luar Dugaan
• Reaksi Anggota PMI Gadungan Ketika Kedoknya Terbongkar, Ancam Aparat Lagi
"Yang di persimpangan itu bukan kita, tapi Prabowo," jelas Rizal.
Kemudian Rizal menjelaskan alasan dirinya menyebut Prabowo sedang berada dalam persimpangan proses demokrasi.
"Dia harus meneruskan apa yang sudah, ya ini kan kita enggak tahu," jelas Rizal.
"Tetapi dia menerima kekalahan dengan besar hati atau tidak."
"Itu persimpangannya di situ, to be or not to be-nya di situ."
"Dia harus memberi contoh," sambungnya.
Rizal kemudian menjelaskan semestinya setelah hasil pemenang Pilpres dari lembaga survei quick count diumumkan, Prabowo dapat menunjukkan sikapnya dengan elegan.
Dia menilai saat itu seharusnya Prabowo memberikan selamat kepada Capres 01, Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Rizal, hal itu perlu dilakukan meski hasil Pilpres belum dikeluarkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Mestinya malam itu Prabowo berpidato yang elegan, mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi sebagai pemenang walaupun belum diresmikan oleh KPU," kata Rizal.
"Tetapi sebagai sebuah tradisi dalam demokrasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Rizal menjelaskan jika Prabowo memberikan selamat kepada pemenang saat itu, maka masyarakat akan memandang Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sebagai tokoh panutan.