VIRAL Kakek Lim Peng Chik, Didik 4 Anak Adopsi Jadi Muslim Yang Rajin Puasa & Tarwih, Bikin Haru
Sang kakeksetia mengasuh keempat anak adopsinya untuk rajin puasa dan tarawih, Padahal faktanya kakek dan keempat anaknya memiliki perbedaan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bulan suci Ramadhan 2019 merupakan bulan yang mulia dan penuh berkah.
Di bulan suci Ramadhan 2019, setiap umat muslim di dunia ini menyambut dan menjalani bulan penuh berkah ini dengan penuh kebahagiaan.
Bahkan kebahagiaan itu itu bisa datang dari sebuah perbedaan.
• Penyeberangan Mudik Aman di Karimun, KSOP : Nahkoda dan ABK Sudah Dites Urine
• Kisah Iptu Rozsa, Polwan Asal Pariaman, Baru 3 Bulan Nikah Tinggalkan Suami Demi Misi Khusus PBB
Tidak selamanya berbeda itu tidak bisa menyatukan hal-hal yang berbeda.
Seperti cerita seorang kakek asal Malaysia ini, di mana ia setia mengasuh keempat anak adopsinya untuk rajin puasa dan tarawih.
Padahal, faktanya kakek dan keempat anaknya memiliki perbedaan ras dan agama.
Melansir dari New Straits Times, dikisahkan tentang seorang kakek Lim Peng Chik (74) yang mengadopsi 4 orang anak yang beragama Muslim.
• Walikota Tanjungpinang Terharu Banyak Remaja Khatam Alquran, Yang Begini Saya Demem
• Mahfud MD Ingatkan Hakim MK Tidak Mau Diintervensi dan Ciut Diteror, Ini Sepak Terjang Hakim MK
Lim Peng Chik adalah seorang non muslim, namun ia setia untuk mendidik keempat anaknya tersebut puasa, dan mengantarkan mereka untuk pergi tarawih.
"Saya mengurus pendidikan mereka karena mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu dan bermasalah."
"Setiap pagi saya pergi mengantar mereka ke sekolah, dan menjemput mereka di sore hari," cerita Lim Peng Chik seperti yang dikutip dari laman New Straits Times.
Lim Peng Chik sendiri tinggal di sebuah rumah kontrakan dengan 4 orang anak adopsinya, dua orang anak laki-laki berusia 5 tahun, dan dua orang anak perempuan yang berusia 15 tahun.
Perbedaan di antara mereka tidak menjadi alasan, apalagi batu sandungan bagi mereka untuk hidup berdampingan satu sama lain.
Lim Peng Chik mengatakan dirinya telah tinggal bersama dan merawat anak-anak angkatnya yang berdarah Melayu selama hampir 30 tahun lamanya.
Keputusannya ini berawal ketika Lim tinggal di di Taman Desa Tambun, yang mana di sebelahnya terdapat sebuah keluarga Melayu yang kurang mampu.
"Saya tahu mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi saya membantu mereka dengan menyediakan beras, makanan dan minuman, dan uang saku.