LEBARAN 2019

Umat Islam pada Tiga Desa di Ambon Ini Sudah Merayakan Idul Fitri Senin Hari Ini

Umat Muslim suni di Desa Wakal, Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Tengahtengah, Salahutu, Ambon, Maluku Tengah merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
ilustrasi. Suasana shalat Idul Fitri 

TRIBUNBATAM.id, AMBON - Umat Muslim suni di Desa Wakal, Kaitetu, Kecamatan Leihitu dan Tengahtengah, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Senin (3/6/2019), merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah.

Seperti dikutip dari KOMPAS.com, melansir Antara, masyarakat di tiga desa itu telah menggelar shalat Idul Fitri di masjid-masjid setempat sejak Senin pukul 07.00 WIT.

Shalat Id warga muslim Wakal dilaksanakan di Masjid Nurul Awal di bawah pimpinan imam Kasim Tahapary.

Sementara di Desa Kaitetu dipusatkan di Masjid Jami Hena Lua dipimpin oleh imam Muhammad Nur Lumaela.

Sedangkan Shalat Id di Desa Tengahtengah digelar di Masjid An 'Nima, di bawah pimpinan imam Abdul Haji Tuharea.

Proses shalat Id di ketiga desa tersebut berlangsung hikmat.

UEFA Umumkan Skuat Terbaik Liga Champions 2018-2019, Kok Tak Ada Nama Mohamed Salah?

Hari Ini Satpol PP Tanjungpinang Akan Gelar Razia dan Patroli ke Sejumlah Tempat, Ini Tujuannya

Hasil Final NBA Game 2, Golden State Warriors Kalahkan Raptors 109-104, Skor Kini Imbang 1-1

Ribuan warga memadati area masjid hingga ke pelataran dan halaman untuk melaksanakan shalat sunnah Idul Fitri.

Sebagaimana tradisi dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia, usai melaksanakan shalat Id, masyarakat di ketiga desa tersebut saling mengunjungi para kerabat dan tetangga untuk bersilaturahim.

Warga muslim di Desa Wakal, Kaitetu dan Tengahtengah melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadhan 1440 Hijriyah pada 4 Mei 2019, dua hari lebih awal dari yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal di tiga desa tersebut dilakukan oleh para penghulu masjid dan ahli agama masing-masing.

Mereka menggunakan metode penetapan perhitungan hisab dan rukyat serta berpatokan pada kalender falakiah kuno berbahasa Arab.

Tokoh masyarakat di Desa Tengahtengah, Abdul Gofar Tuharea mengatakan, tradisi penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal di kampungnya dilakukan para tetua dari mata rumah (kelompok marga dalam strata masyarakat adat Maluku) Tuharea Pagalare.

Tuharea Pagalare merupakan mata rumah imam dan tokoh agama Islam di Desa Tengahtegah.

Dalam menentukan waktu ibadah puasa 1 Ramadhan maupun perayaan Idul Fitri 1 Syawal, para tetua mengamati posisi bulan di ufuk barat.

Mereka kemudian menggelar rapat bersama dan membandingkannya dengan kalender falakiah kuno yang tersimpan di rumah tua Tuharea Pagalare.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved