Berawal dari Saling Ancam, Bentrok antar Pemuda Desa di Trangkil Pati yang Tewaskan 1 Orang
"Ayahnya masih mengurung diri di kamar, belum mau omongan. Namun, sedikit-sedikit sudah mau makan. Namanya orang tua, pasti merasa terpukul jika anakn
TRIBUNBATAM.id - Bacaan tahlil mengalun dari bibir puluhan pria berkopiah yang duduk bersila.
Puluhan pria itu memenuhi ruang tengah, teras, hingga halaman sebuah rumah berdinding kayu di Desa Guyangan RT 5 RW 2, Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2019) malam.
Mereka adalah jamaah tahlil yang tengah mendoakan almarhum Muhammad Akhlis (25), korban meninggal dalam peristiwa bentrok antarkelompok pemuda yang terjadi di Desa Guyangan, Rabu (5/6/2019) dini hari.
Bentrokan "berdarah" yang menewaskan Akhlis melibatkan dua kelompok pemuda dari dua desa, yakni Guyangan dan Kertomulyo.
Selain korban tewas, ada empat korban luka dalam peristiwa tersebut.
• Tidak Bersama Keluarga, Artis-artis Ini Terpaksa Rayakan Lebaran di Penjara
• Muzdalifah dan Fadel Islami Pamer Foto Bareng Keluarga Pada Lebaran Pertama sebagai Suami Istri
• Ditinggal Pemiliknya Pergi, Workshop Barang Antik di Karanganyar Terbakar
• Jadi Sorotan Foto Prabowo Subianto dengan Anak & Mantan Istri, Sang Kakak Tulis 6 Kata soal Keluarga
Seluruhnya adalah pemuda Desa Guyangan. Mereka ialah Munajat (18), Agus Amrunsyah (19), Ikmam Fikri (19), dan Muhammad Sufaat (23).
Berdasarkan keterangan Kapolsek Wedarijaksa AKP Teguh Heri Rusianto , kronologi kejadian ialah sebagai berikut.
Awalnya, Akhlis bersama sekira dua puluh orang lainnya sedang nongkrong di perempatan RT 6 RW 2 Desa Guyangan.
Kemudian lewatlah dua pemuda asal Desa Kertomulyo dengan mata melotot ke arah mereka.
Karena tindakan tersebut, Ikmam Fikri (satu di antara korban) menegur dua pemuda itu.
Mereka tidak terima ditegur dan mengancam akan mendatangkan bala bantuan.
Selang 30 menit kemudian, datang sekira 30 pemuda Desa Kertomulyo. Terjadilah keributan.
"Ayahnya masih mengurung diri di kamar, belum mau omongan. Namun, sedikit-sedikit sudah mau makan. Namanya orang tua, pasti merasa terpukul jika anaknya meninggal tidak wajar," terang Basuki (35), kakak kandung Akhlis, sebelum prosesi tahlilan dimulai. Ia tengah menerangkan kondisi sang ayah, Sumilan (60).
Akhlis adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Di mata kakak-kakaknya, terang Basuki, Akhlis adalah pemuda biasa yang bersikap baik pada saudara-saudaranya.