Manusia Raja Mabuk Ini Akhirnya Bertobat Karena Istrinya, Kini Dia Jalan Sosialisasi Bahaya Narkoba
Pegiat anti narkoba ini dikenal karena mensosialisasikan bahaya Narkoba dengan cara berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta.
TRIBUNBATAM.id - Satuman (57) akhirnya dikenal khalayak ramai belakangan ini.
Pegiat anti narkoba ini dikenal karena mensosialisasikan bahaya Narkoba dengan cara berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta.
Pria yang sering disapa Man Rambo ini menyimpan segudang cerita saat dirinya masih berada di lingkungan yang kelam.
Dia pun tak segan membagikan ceritanya tersebut.
Man Rambo mengaku telah menjajal 'kerasnya' bertahan hidup di ibu kota Jakarta maupun di Surabaya medio tahun 70 hingga 80-an.
• Selama Bulan Syawal, Ada Dua Amalan yang Dianjurkan untuk Seluruh Umat Islam
• Usai Lebaran, Rasakan Gejala Kolestrol Akibat Makanan Bersantan, Ini 9 Tips untuk Atasi Kolestrol
• Ini Deretan Selebriti Indonesia yang Terlibat Cinta Segi Tiga, Ada yang Masih Sakit Hati Hingga Kini
• Andi Arief Buka Lagi Borok Kubu 02 Prabowo - Sandiaga, Ini Jawaban Jubir BPN Prabowo - Sandiaga
Dia pun pernah berkutat di dunia kriminal.
Man Rambo bersyukur tak pernah menjajal kenikmatan sesaat yang ditawarkan jerat Narkotika.
Namun dari semuanya, yang sangat dia syukuri yakni kisah cintanya dengan mendiang istri bernama Halimah, perempuan yang mampu mengubah hidupnya.
"Semenjak saya kenal cinta, saya berubah. Saya bisa berubah jadi lebih baik ya setelah menikah dengan almarhum istri saya. Kalau enggak mengenal cinta dan almarhum istri saya enggak tahu sekarang bagaimana," ujarnya.
Pertemuannya dengan almarhumah sang istri terjadi di Surabaya sekitar tahun 1990-an atau tak lama usai menjalani hukuman penjara ke tiganya di Penjara Kalisosok.
Setelah menikah, dia sepenuhnya meninggalkan dunia kelam dan beralih profesi jadi sopir angkot di Surabaya hingga sekarang.
"Enggak lama saya keluar penjara saya menikah, sekitar 15 tahun saya hidup bersama istri. Sampai akhirnya dia meninggal karena sakit, kalau anak saya enggak punya. Tapi ada anak tiri," tuturnya.
Nama Man Rambo yang sendiri merupakan kependekan dari Manusia Raja Mabok, sebutan yang tak lagi dibanggakan namun masih melekat pada dirinya.
Malang-melintang di ranah kriminal Ibu Kota dan Surabaya selama puluhan tahun membuatnya tak sulit menemukan alasan untuk meninggalkan dunia yang memberinya segunung kisah.
"Setelah menikah saya mikir, kalau saya dipenjara lagi bagaimana nasib istri saya. Bagaimana kalau nanti saya punya anak, siapa yang kasih makan mereka kalau saya dipenjara. Saya dipenjara dapat makan, tapi anak dan istri saya bagaimana?" lanjut Man Rambo.
Bagi mantan narapidana Man Rambo menyebut hanya ada dua pilihan, yakni berobat atau justru menjadi penjahat kambuhan dan kian bengis.