Tahu Akan Dieksekusi Mati, Soekarno Kutip Ayat 'Mati-hidup di Tangan Allah', lalu Ini yang Terjadi

Soekarno juga mendengar kabar dari seorang pelayannya, dia akan dieksekusi mati, sang pelayan sampai menangis tersedu-sedu saat itu

Istimewa via Sripoku
Soekarno - Detik-detik Soekarno dengar info dia akan dieksekusi mati 

TRIBUNBATAM.Id - Kisah hidup Presiden Soekarno tak pernah habis diulas.

Sebagai seorang pendiri bangsa, Soekarno tentu saja sudah memakan banyak asam garam saat berjuang untuk bangsa Indonesia.

Dari penangkapan, hingga ancaman pembunuhan juga sudah pernah dialaminya selama beberapa kali.

Tidak hanya itu, Soekarno juga pernah mendapatkan ancaman hukuman atau eksekusi mati.

Pemerintah Butuh 254.173 Pegawai Baru, Berikut Ini Rincian Alokasinya, Berminat?

Ramalan Zodiak Hari Minggu 9 Juni 2019, Pisces dapat Pujian, Gemini Lagi Bosan, Leo Panen Pujian

 
Ancaman hukuman mati itu datang dari Belanda saat Soekarno sudah menjadi Presiden Republik Indonesia.

Kisah itu seperti yang terdapat dalam buku "Soekarno Poenja Tjerita", yang diberi kata pengantar oleh Roso Daras, terbitan Bentang tahun 2016 lalu.

Dalam buku itu dituliskan, pada era perang kemerdekaan Soekarno pernah ditangkap oleh Belanda.

Ketika itu, Soekarno ditangkap Belanda di Gedung Agung Yogyakarta sebagai tawanan perang berstatus Presiden Republik Indonesia.

Orang yang melakukan penangkapan itu adalah Kolonel Van Langen.

Diguyur Hujan Sejak Pagi, Jalan R Suprapto Batuaji Batam Direndam Banjir

Begini Kemewahan Liburan Super Mewah Emir Qatar di Maumere, Jet Pribadi hingga Kapal Pesiar Dibawa

 

Van Langen merupakan anak buah dari Jenderal Spoor, rival dari Jenderal Sudirman dalam perang gerilya selama Agresi Militer Belanda.

Awalnya Van Langen kebingungan saat ditanya Soekarno mengenai status penangkapannya.

Namun, akhirnya Van Langen menghubungi Spoor.

Spoor kemudian mengatakan kepada Van Langen, status Soekarno saat ditangkap memang merupakan Presiden Republik Indonesia.

Mendengar hal itu, Soekarno pun tersenyum sinis.

"Baiklah. Tetapi ingat. Kolonel, dengan melakukan penangkapan terhadap seorang kepala negara, pemerintahan kalian sudah membuat kesalahan yang sangat fatal. Akibatnya akan fatal," ujar Soekarno.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved