Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga: Kader Demokrat Terlalu Baperan
Politisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra masih terus saling serang pasca Pilpres 2019.
TRIBUNBATAM.id - Politisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra masih terus saling serang pasca Pilpres 2019.
Kali ini politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyampaikan kalimat sindiran pada Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, dan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Diberitakan TribunWow.com dari 'Apa Kabar Indonesia Malam' tvOne, Minggu (9/6/2019), sindirian tersebut terkait dengan polemik sikap Demokrat pada Koalisi 02.
Dalam pemaparannya, Andre menjelaskan bahwa pihaknya mempersilakan Demokrat untuk keluar koalisi jika sudah merasa tidak betah.
• Penyerang Persija Jakarta Bambang Pamungkas Rayakan Ulang Tahun, Ini Kejutan dari Dua Kawannya
• Hadapi Gugatan BPN Prabowo - Sandiaga, Ketua KPU RI Sudah Siapkan Semua Saksi
• Mahasiswi Kedokteran UMI Makassar Ini Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Poros Bone - Makassar
• Momen Kemesraan Syahrini dan Reino Barack di Selandia Baru Terekam, Apa Saja yang Dilakukan Mereka?
"Bagi kami prinsipnya sederhan saja. Kalau misalnya teman-teman Demokrat sudah tidak betah di koalisi, kalau mau keluar tentu haknya teman-teman Demokrat," jelas Andre.
Dijelaskan Andre, sejak adanya pertemuan tersebut, sejumlah kader Demokrat terlihat selalu bersayap saat menyampaikan pemaparannya.
Andre juga menyebut Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout, yang juga hadir menjadi narasumber serta Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
"Ada yang bilang bahwa koalisi kami berakhir tanggal 22 Mei. Itu bosnya Bang Ardy tuh," papar Andre.
"Kalau Bang Ardy kan Wakil Ketua Divisi, ini Ketua Divisinya selalu bilang begitu."
"Bilang bahwa koalisi akan berakhir tanggal 22 Mei setelah KPU memplenokan," sambung dia.
Tak hanya itu, Andre juga mempertanyakan sikap sejumlah kader Demokrat yang menjadi terlalu sensitif.

"Teman-teman begitu sensitif di Demokrat. Tiba-tiba ada akun anonim menyerang Partai Demokrat, atau menyerang Pak SBY dan Ibu Ani (Ketua Umum Demokrat), lalu teman-teman Demokrat begitu Baperan," ujar Andre,
"Lalu bilang, 'kami keluar, kami sudah tidak lagi di BPN, kami sudah keluar dari 02'."
"Saya rasa ini agak aneh. Ada akun anonim, lalu ngambek, Baperan, bikin pernyataan yang memicu kegaduhan koalisi," imbuhnya.
Oleh karena itu, Andre mewakili Gerindra dan BPN lantas menyatakan menghormati Demokrat jika memang ingin keluar dari koalisi.
Namun, Andre mengharapkan Partai Demokrat mau menyatakan hal tersebut dengan cara yang baik.