Ratusan Tewas dan Serangan Kelompok Bersenjata di Desa Etnis, Mali: Mereka Mengepung dan Menyerang

"Negara ini tidak bisa dipimpin oleh siklus balas dendam," kata Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, usai memangkas waktu kunjungannya ke Swiss

Editor: Mairi Nandarson
screenshot twitter courrier inter
Tampilan berita serangan kelompok bersenjata di Mali terhadap sebuah desa etnis di twitter 

TRIBUNBATAM.id, BAMAKO - Sebuah desa etnis di Mali tengah menjadi sasaran serangan sekelompok orang bersenjata, Senin (10/6/2019) dini hari.

Hampir 100 orang dilaporkan tewas, puluhan luka-luka, dan belasan dinyatakan hilang.

Demikian disampaikan pihak berwenang.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun pola serangan di desa yang dihuni komunitas Dogon ini menunjukkan ciri serangan terhadap etnis.

Muncul dugaan serangan tersebut adalah aksi balas dendam atas insiden penyerangan yang terjadi kurang dari tiga bulan lalu.

Pada Maret lalu, aksi penyerangan terjadi terhadap kelompok etnis Fulani dan menewaskan hampir 160 orang.

Jadwal Lengkap Copa America 2019 Mulai 15 Juni 2019, Dibuka Pertandingan Brasil vs Bolivia

Jordania vs Indonesia - 3 Kali Kalah, Jordania Rombak Skuat, Timnas Indonesia Siapkan Formasi 4-3-3?

Hasil Final NBA Game 5 Toronto Raptors vs Golden State Warriors, Toronto Raptor Kalah 105-106

Inilah Pelatih Persib Bandung B yang Direkomendasikan Robert Rene Alberts, Asistennya Legenda Persib

Pelaku penyerangan diidentifikasi sebagai oknum etnis Dogon.

"Negara ini tidak bisa dipimpin oleh siklus balas dendam," kata Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, usai memutuskan memangkas waktu kunjungannya ke Swiss.

Presiden juga mengajak kepada rakyat Mali untuk bersatu dan membiarkan bangsa bertahan hidup. "Karena ini adalah masalah bertahan hidup," ujarnya.

Serangan pada Senin dini hari terjadi di desa Sobane-Kou, distrik Koundou, dengan pemerintah setempat menyebut jumlah korban tewas sementara 95 orang dan 19 dilaporkan hilang.

Pembantaian tidak hanya dilakukan terhadap warga, tetapi juga hewan ternak yang disembelih, serta bangunan rumah warga dibakar.

Seorang korban selamat, yang mengaku bernama Amadou Togo, mengatakan serangan dilakukan sekitar 50 orang bersenjata lengkap yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil pikap.

"Mereka mengepung desa dan mulai menyerang. Siapa pun yang mencoba kabur langsung dibunuh," ujarnya, sebagaimana dikutip dari KOMPAS.com melansir AFP.

"Mereka menyerang semua orang, membakar toko dan ternak. Tidak ada yang selamat, semuanya, wanita, anak-anak, sampai para orang tua," tambahnya.

"Kami menghitung ada 95 orang tewas dan 38 lainnya luka-luka, serta sekitar 20 orang yang hilang," kata Togo.

Pejabat setempat menyatakan desa tersebut dihuni oleh sekitar 300 orang.

Sebuah asosiasi pemburu tradisional etnis Dogon, Dan Nan Ambassagou, menyebut aksi serangan itu sebagai tindakan biadab dan keji, yang digambarkan sama dengan genosida.

* artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembantaian Warga Etnis Desa di Mali, Hampir 100 Orang Tewas" 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved