Terungkap Kivlan Zen Suruh Irfansyah Tembak Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Konferensi pers terkait kerusuhan yang terjadi dalam kericuhan 22 Mei 2019 akhirnya digelar pihak kepolisian.

Editor: Thom Limahekin
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Kivlan Zein 

TRIBUNBATAM.id - Konferensi pers terkait dalang di balik kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019 lalu akhirnya digelar pihak kepolisian, Selasa (11/6/2019).

Dalam koferensi pers tersebut, ada sejumlah nama yang disebutkan polisi dalam kaitan dengan rencana pembunuhan beberapa tokoh nasional dalam kericuhan tersebut.

Ada sejumlah orang yang mengaku diminta untuk mengeksekusi (membunuh) empat tokoh nasional yakni Wiranto, Budi Gunawan, Luhut Binsar Pandjaitan, Gories Mere, dan seorang direktur lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya.

Polisi pun memutar video pengakuan sejumlah tersangka yang dituding berencana melakukan pembunuhan.

Seorang tersangka, Irfansyah, dalam rekaman video pengakuannya, mengatakan bersama rekannya Yusuf bertemu Kivlan Zein yang ditemani sopirnya, Armi, di Masjid Pondok Indah, Jakarta, sebelum Aksi 22 Mei.

Sampai di lokasi, Irfansyah menemui Kivlan Zen di mobil.

Kemudian, kata Irfansyah, Kivlan Zen menunjukkan ponsel dan menunjukkan foto Direktur lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya.

"Pak Kivlan Zen menunjukkan alamat dan Foto Pak Yunarto lembaga quick qount. Pak Kivlan Zen meminta 'coba kamu cek alamat, foto dan videokan'," kata Irfansyah dalam rekaman video, yang disiarkan langsung Kompas TV, Selasa (11/6/2019).

Mau Tahu Cara Mudah Hemat Paket Internet? Cara Ini Dijamin Ampuh

Mau Tahu Rumah AHY dan Anissa Pohan? Kesan Mewah dan Klasik Begitu Nyata

Salah Buka Pintu Toilet Pesawat, Penumpang Ini Buat Penerbangan Pesawat Tunda Delapan Jam

Pakar Hukum Denny Indrayana Yakin Cawapres 01 Maruf Amin Akan Didiskualifikasi

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. (Capture Trans 7)

 

Kivlan Zen memberikan uang Rp 5 juta kepada Irfansyah dan Yusuf untuk biaya operasional.

"Pak Kivlan Zen bilang, 'Kalau nanti ada yang bisa mengeksekui (membunuh Pak Yunarto), saya akan jamin anak dan istrinya, dan liburan ke mana pun'," katanya.

Keesokan harinya Irfansyah dan Yusuf langsung ke lokasi rumah Yunarto Wijaya.

Sesampainya di rumah Yunarto, Irfansyah memotret dan memvideokan rumah Yunarto.

Kemudian mereka mengirimkan ke sopir Kivlan Zein, Armi via ponsel.

Selang beberapa hari kemudian, Irfansyah dan Yusuf kembali melakukan survei ke rumah Yunarto, lalu kembali mengirimkan foto dan video ke Armi.

Irfansyah mengatakan tidak ada tanggapan dari Armi saat mengirimkan foto dan video rumah Yunarto.

Irfansyah dan Yusuf meresa tugasnya sudah selesai lalu membagi dua sisa uang operasional dari Kivlan Zen.

Pada 21 Mei 2019 pukul 20.00 WIB, Irfansyah ditangkap pihak kepolisan berpakaian preman.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved