Pria Kecanduan Game Online, Nekat Racuni Orangtua Ketika Jaringan Wifi Dimatikan Sang Ayah
Pria kecanduan Game online nekat meracuni kedua orang tuanya karena marah jaringan Wi-fi dirumah dimatikan sang ayah. Pria tersebut bernama Sak Duanj
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pria kecanduan Game online nekat meracuni kedua orang tuanya karena marah jaringan Wi-fi dirumah dimatikan sang ayah.
Pria tersebut bernama Sak Duanjan (29), Pemuda ini tinggal di Sisaket, wilayah timur laut Thailand.
Beberapa hari lalu, Sak Duanjan pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.
Setibanya di rumah, Sak malah langsung memainkan game di ponselnya dengan volume amat kencang sehingga mengganggu orangtuanya yang tengah tidur.
Ayah tirinya, Chakri Khamruang (52) akhirnya terbangun dan sebagai upaya menghentikan Duanjan bermain game online, dia mematikan wifi.
Begitu wifi di rumah itu mati dan membuatnya tak bisa bermain, Sak amat marah.
• Guest House BP Batam, Penginapan Murah dan Nyaman, Setara Hotel Berbintang
• Baru Sarapan Romantis, Reino Barack Panik Selamatkan Syahrini dari Hiu Raksasa saat Berenang di Laut
• Live Streaming Futsal Timnas Indonesia vs Vietnam, Hasil Babak I Indonesia Unggul 2-0
• Foto Bertiga dengan Chef Arnold & Reza Arab, Gibran Rakabuming Berikan Pertanyaan, Ini Hadiahnya
Dia memaki-maki ayah tirinya dan memukuli dinding rumah.
Chakri mengatakan, dia tak punya pilihan lain selain menampar Duanjan demi menenangkannya.
Masalah nampaknya selesai ketika Sak akhirnya masuk ke dalam kamar dan tidur.
Namun, keesokan harinya, sang ibu Suban Duanjan (51) menemukan pestisida yang tak larut dalam air sumur di kebun milik keluarga.
• 18 Kontainer Sampah Plastik di Batam Diragukan, Jika Mengandung B3 Akan Dipulangkan ke Negara Asal
• Ribut Masalah Uang Kontrakan, Pria Ini Pukul Kepala Istri Hingga Terjatuh, Suamipun Ditangkap Polisi
• Berwisata Ke Pulau Penyengat Tempat Lahirnya Tata Bahasa Melayu
• Berwisata ke Kawasan Cagar Budaya Nasional Pulau Penyengat Tanjungpinang
Suban menemukan pestisida di dalam sumur itu saat akan mengambil air untuk memasak beras.
Suban amat terpukul karena yakin pestisida itu dibubuhkan Sak yang hendak membunuh dia dan suaminya.
"Saya melihat putra saya turun dan memasukkan sesuatu ke dalam toples sekitar pukul 02.00 dini hari," kata Suban.
"Saya tanya apa yang dia lakukan, tetapi dia diam saja dan balik ke kemar. Jadi saya biarkan saja dan kembali tidur," ujar Suban.
Suban menambahkan, putranya itu memang mudah marah dan sebagai orangtua dia selalu berusaha mengatasinya.