Kakek Ini 5 Tahun Leluasa Nodai Siswi SMA di Rumah Korban, Ternyata Orangtua Ambil Untung
Gadis berinisial SM yang masih duduk dibangku SMA berusia 16, asal Kabupaten Kupang diduga dijual orangtuanya sebagai budak seks kakek-kakek y
TRIBUNBATAM.id - Seorang gadis berinisial SM yang masih duduk dibangku SMA berusia 16, asal Kabupaten Kupang diduga dijual orangtuanya sebagai budak pemuas nafsu kakek-kakek yang sering disebut Tubang.
Kini kasus tersebut sudah ditangani Polres Kupang setelah dilaporkan keluarga besar yang tidak terima kondisi Korban yang hamil dengan usia kandungan 8 bulan.
Korban menjadi budak seks kakek ZA yang berusia 60 tahun yang berprofesi sebagai penambak Ikan dan garam.
• Mau Bebas dari Penjara, Saipul Jamil Malah Menangis, Bukan Karena Dewi Perssik Melainkan Karena Ini
• Fakta Baru Diungkap Bidan Timun, Ditipu Sang Pacar, Penyebar Foto Vulgarnya Hilang Tanpa Jejak
Mirisnya, SM menjadi budak seks kakek ZA dengan sepengetahuan orangtuanya. Korban berulang kali dicabuli di rumah korban saat ada orangtua dan anggota keluarga lainnya.
Saat datang, Pelaku berkoordinasi dengan ibu korban untuk mencabuli anaknya.
"Orangtua yang suruh, bilang Paman ZA datang masuk di kamar. Orangtuanya suruh ikut masuk," ujar C (53), paman korban.
Korban tidak dapat berbuat banyak saat berada dalam kamar, pelaku selalu membawa pisau dan mengancam akan membunuh korban saat melawan.
Anak ketiga dari lima bersaudara ini menjadi budak seks kakek ZA sejak tahun 2014. Artinya, saat itu SM masih berusia 12 tahun.
Ini berawal dari kakek ZA memberi orangtua SM dengan sejumlah uang. Tak hanya itu, orangtua SM juga diberi motor, genset, dan soundsystem.
Aksi pencabulan pertama kali dilakukan di rumah orangtua SM. Saat itu, ZA datang ke rumah orangtua SM.
SM disuruh orangtuanya masuk ke dalam kamar. Sementara di dalam kamar tersebut sudah ada ZA.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2014, saat SM masih berusia 12 tahun.
"Katanya berhubungan badan dari 2014. Artinya dia dicabuli sejak berumur 12 tahun karena keponakan kami kelahiran 2002," jelas C menuturkan kesaksian korban kepada keluarga besar.
Ancam membunuh korban saat melawan.
"Kenapa tidak teriak? Dia jawab, siapa mau tolong? Terus dia pegang pisau. Dan ancam kalau saya macam-macam saya akan dibunuh. Ini keterangan dari korban," ujar C menuturkan percakapannya dengan korban.
Begitu kejadian pencabulan itu terus terjadi.
Kakek ZA sering mendatangi rumah korban, dan saat pelaku datang maka ibu korban akan mempersiapkan tempat dan seluruh anggota keluarga diarahkan untuk duduk di teras rumah.