Kebakaran di Studio Kyoto Animation di Jepang Tewaskan 33 Orang
Sebuah kebakaran telah terjadi di sebuah studio animasi di Jepang yang bernama Kyoto Animation.
TRIBUNBATAM.id - Sebuah kebakaran telah terjadi di sebuah studio animasi di Jepang yang bernama Kyoto Animation.
Kebakaran di Studio Kyoto Animation ini telah menewaskan setidaknya 33 orang dan 10 orang lainnya dalam keadaan kritis.
Pihak polisi Jepang menyebutkan, pelaku pembakaran di Studio Kyoto Animation ini bernama Shinji Aoba.
Saat ditangkap, Shinji Aoba telah mengakui jika dirinya yang membakar studio anime terkenal di Jepang tersebut.
• Suzuki Resmi Rilis Jimny Generasi Ke-4 di GIIAS 2019, Simak Spesifikasi dan Harga
• Xiaomi Mi A3 Resmi Diluncurkan di Spanyol, Intip Spesifikasi dan Harganya
• Sebelum Tukar Tambah Ponsel, Simak 3 Cara Ini Agar Aman
• Catet, Inilah Saham-saham yang Diuntungkan Penurunan Suku Bunga Acuan BI
Dikutip dari The Straits Times melalui Kyodo News, saat ditahan, Shinji Aoba mengatakan kepada kepolisian Jepang bahwa dirinya melakukan pembakaran ini dikarenakan pihak studio telah mencuri karyanya.
Sebelum melakukan pembakaran Studio Kyoto Animation, Shinji Aoba terlihat berteriak 'Mati!' dan langsung membakar sekitar pukul 10.30 waktu Jepang.
Kebakaran di Studio Kyoto Animation ini merupakan kejadian terburuk dalam dua dekade terakhir di Jepang.
Dalam penyelidikan, polisi Jepang telah menemukan dua kaleng cairan tak diketahui, ransel, dan troli ditemukan di dekat lokasi.
Sebuah rekaman CCTV juga menunjukkan seperti lima pisau panjang yang diletakkan di tanah di luar gedung tiga lantai ini.
Tersangka diketahui tidak memiliki hubungan apapun dengan Studio Kyoto Animation dan SIM-nya terdaftar di sebuah alamat di Saitama, pinggiran utara Tokyo.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Kyoto Animation, Hideaki Hatta menyebut jika perusahaan baru-baru ini telah menerima email yang bernada sebuah ancaman kematian.
Namun, belum diketahui apakah email ini terkait dengan kebakaran yang terjadi pada Kamis pagi tersebut.
"Mereka dialamatkan ke kantor dan departemen penjualan kami dan disuruh mati," kata Hideaki Hatta, dikutip dari The Guardian.
"Aku patah hati. Sangat tak tertahankan bahwa orang-orang yang membantu membawa industri animasi Jepang terluka dan kehilangan nyawa mereka dengan cara ini," lanjutnya.
Polisi Jepang menyebut jika api tampaknya telah diatur di dekat pintu depan dengan sejenis cairan yang mudah terbakar.