Jumlah Follower Prabowo di Twitter Menurun Drastis, Gara-gara Bertemu Jokowi
jumlah follower akun Prabowo di Twitter mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni sebanyak 891 follower di hari pertemuan.
TRIBUNBATAM.id - Pasca adanya rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo pada Sabtu 13 Juli 2019 lalu, jumlah follower akun Prabowo di Twitter mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni sebanyak 891 follower di hari pertemuan.
Jumlah follower tersebut semakin menurun di hari berikutnya, yakni mencapai 4.521 follower.
Treviliana Eka, Peneliti dari Center For Digital Society (CfDS) mengungkapkan, jika di hari biasanya follower akun Prabowo selalu mengalami penambahan rata-rata di atas 600 follower, tepat di hari rekonsiliasi dan hari berikutnya mengalami penurunan yang cukup banyak.

Kalau biasanya rata-rata di setiap hari ada penambahan follower di atas 600. Namun saat rekonsiliasi di tanggal 13 Juli dan setelahnya di tanggal 14 Juli mengalami penurunan," ungkapnya saat ditemui Tribunjogja.com.
"Namun hal tersebut hanya terjadi selama dua hari itu. Di tanggal 15 Juli sudah mengalami peningkatan kembali, namun jumlahnya tidak sampai 600 follower untuk akun Prabowo. Sedangkan untuk akun Gerindra peningkatan tidak sampai 150 follower dalam sehari," ungkapnya.
• Waduk Sei Gong Diresmikan, Ini Kekuatan Debit Airnya, Warga Galang Tak Kekurangan Air Lagi
• FBI Investigasi Wanita Penipu Jenius Berjuluk Con Queen dari Hollywood Hingga ke Indonesia
• Nurdin Basirun Kena OTT KPK Tidak Pengaruhi Klub 757 Kepri Jaya FC, Tetap Ikut Liga 3
• Jelang Liga 3 Provinsi Kepri, PS Kota Batam Gelar Seleksi Terbuka, Utamakan Pemain Muda Batam
Sedangkan untuk akun Twitter Joko Widodo, tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan follower yang berarti dan bisa dibilang tidak terlalu berpengaruh dengan adanya rekonsiliasi tersebut.
Menurutnya, bisa jadi penurunan follower akun Prabowo maupun Partai Gerindra merupakan wujud kekecewaan dari adanya rekonsiliasi tersebut.

Namun, meskipun demikian, hal tersebut tidak dapat digeneralisasi dalam kehidupan nyata.
"Kami melihat di sosial media, hashtag yang berusaha menihilkan rekonsiliasi naik. Namun dengan data dari tweeter tersebut, kami tidak bisa generalisasi pertemuan berhasil apa tidak. Kami rasa butuh penelitian lebih lanjut. Tidak hanya data di sosial lagi," katanya.
• Dianggap Lalai, MA Tolak Kasasi Presiden Jokowi Terkait Kebakaran Hutan
• Komentar Kadisdik Kepri Soal Ulah Orangtua Siswa: Kalau Anak Sudah Diterima, Jangan Langsung Pindah
Sementara itu, Paska Darmawan yang juga merupakan Peneliti dari CfDS mengatakan dengan adanya rekonsiliasi, terdapat beberapa hastag yang menghiasi laman Twitter.
Jika diambil lima teratas, hashtag tersebut berbunyi #03PersatuanIndonesia, #OpOsisiTanpaRekOnsiliasi, #AnisBaswedanforPresident, #kampretakantetapberjuang, serta #RekonsiliasiRasaTerasi.

"Setidaknya ada sebanyak 169.238 Tweets secara keseluruhan. 66% dari total tersebut berhashtag, serta 44% sisanya tidak berhashtag," ungkapnya.
Menurutnya, selama periode pengambilan data, yakni dari tanggal 13 sampai dengan 16 Juli, ada banyak hashtag yang bernada negatif terhadap rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo yang secara konsisten muncul setelah terjadinya pertemuan.
Minta Pendukung yang Terjerat Hukum Dibebaskan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Presiden Joko Widodo membebaskan sejumlah tokoh pendukungnya yang terjerat kasus hukum.