Kronologi Bentrok Antara Mahasiswa China dan Massa Pro Hongkong di Australia

Bentrok terjadi di Universitas Queensland Australia, masih seputar menentang UU Ekstradisi di Hongkong yang sangat kontroversial akhir-akhir ini.

Twitter/@nilssonjones_ via The Guardian
Kolase gambar dari Twitter mahasiswa Universitas Queensland Australia bernama Nilsson Jones 

TRIBUNBATAM.id - Telah terjadi bentrok antara mahasiswa China dengan massa pro Hongkong di Australia.

Bentrok yang terjadi di Universitas Queensland Australia ini, masih seputar menentang UU Ekstradisi di Hongkong yang sangat kontroversial akhir-akhir ini.

Pendemo yang merupakan mahasiswa asal Hongkong tersebut melakukan aksinya tepat di hari pasar kampus pada pukul 13.00 waktu setempat.

Editor majalah kampus Semper Floreat Nilsson Jones mengungkapkan, semuanya dimulai ketika 50 siswa pro Hong Kong daratan sampai di kedai kopi.

Dilansir news.com.au Rabu (24/7/2019), mereka duduk di salah satu kedai kopi kampus dan membawa selebaran maupun spanduk.

"Saat itu, suasananya masih tenang," kata Jones.

Suasananya berubah tegang ketika sekelompok mahasiswa pendukung China datang dan membawa speaker.

Mereka kemudian mulai menyetel lagu kebangsaan maupun propaganda Partai Komunis.

Kepada The Guardian, Jones menceritakan tensi memanas dengan cepat setelah salah satu mahasiswa pendukung China tiba-tiba merebok selebaran.

Selebaran yang disobek mahasiswa itu berisi dukungan maupun kritikan terhadap perlakuan yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis Muslim di Uighur.

"Terdapat tanda seperti 'satu juta Muslim ditahan' atau 'Bebaskan Hong Kong'.

Tensi berubah ketika mahasiswa China sampai dan mulai menyobek tanda itu.

Aksi protes yang dilakukan oleh kedua kubu hanya dijaga oleh sedikit petugas keamanan dari kampus.

Karena itu, bentrokan pun tidak terelakkan.

Jones mengaku melihat ada mahasiswa penentang China yang dipukul dan didorong hingga jatuh ke tanah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved