Kronologi Bentrok Antara Mahasiswa China dan Massa Pro Hongkong di Australia
Bentrok terjadi di Universitas Queensland Australia, masih seputar menentang UU Ekstradisi di Hongkong yang sangat kontroversial akhir-akhir ini.
Kemudian ada juga yang menghantamkan gelas minumnya ke kepala pendemo lain.
"Ada petugas keamanan yang sampai digigit oleh salah satu massa pendukung China," kata Jones yang sempat merekam dan mengunggah beberapa momen itu di Twitter.
Dia memprediksi ada sekitar 50 mahasiswa Hong Kong dengan 100 atau lebih siswa dari Australia yang mendukung mereka, berhadapan dengan 200 pro-China.
Karena situasi yang semakin memanas, universitas kemudian memanggil polisi pada pukul 14.00, dan dengan sigap memisahkan dua kelompok yang bertikai.
Dalam pernyataan tertulis, Universitas Queensland menyatakan salah satu peran mereka adalah memungkinkan kebebasan berbicara secara terbuka, terhormat, dan sah.
"Universitas mengharapkan staf dan mahasiswanya untuk mengekspresikan pandangan mereka berdasarkan aturan hukum yang berlaku," ujar kampus.
Jones melanjutkan, setelah dibubarkan, kelompok mahasiswa pendukung Hong Kong meninggalkan area bentrok dan melanjutkan kampanye mereka di tempat lain.
Namun tidak demikian halnya dengan pendukung China.
Mereka bergabung lagi satu jam kemudian dengan tuntutan supaya pihak kampus meminta maaf.
Kembali lagi, polisi dipanggil untuk memadamkan situasi yang baru benar-benar pulih pada pukul 16.00 waktu setempat.
• Rekomendasi 6 Oleh-oleh Khas Singapura, Popcorn Garret Hingga Irvins Salted Egg
• Selain Nunung dan Jefri Nichol, Mbak You Terawang Ada yang Satu Keluarga Pecandu Narkoba
• FAKTA-FAKTA Satriandi Mantan Polisi Jadi Bos Narkoba Kelas Kakap, Berani Tembak Mati Pesaingnya
• Juniarto, Sopir Nurdin Basirun, Pemilik Rumah Mewah di Batam Diperiksa KPK di Mapolresta Barelang
• Prediksi Persib vs Bali United, Robert Rene Alberts Tiru Gaya Juventus dan Barcelona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa China Bentrok dengan Massa Pro Hong Kong di Universitas Queensland Australia".