Pengelola Transportasi Laut di Anambas Mengeluh, Begini Jawaban Abdul Haris
Dua armada berbeda managemen saling melakukan manuver untuk memberikan pelayanan terbaik kepada calon penumpang.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Dua armada berbeda managemen saling melakukan manuver untuk memberikan pelayanan terbaik kepada calon penumpang, khususnya calon penumpang maskapai komersil ke Bandara Letung di Pulau Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Pengelola SB. Istiqomah Jaya II bahkan bakal mengganti armadanya dengan MV. Asia Indah.
Kapal 24 Gross Ton (GT) ini memiliki 80 kursi penumpang dan diklaim memiliki pendingin ruangan.
Kapal pengganti ini dilakukan karena kapal Istiqomah Jaya sudah sekitar sepekan terakhir tidak beroperasi karena kerusakan mesin.
Kondisi kapal ini akan merugikan calon penumpang maskapai komersil.
• Video-Pemotor Terpeleset dan Jatuh, Polisi Bersihkan Pasir di Jl. Brigjend Katamso Batuaji
• 5 Cara Menghemat Uang di Jepang, Pilih Hotel Kapsul Untuk Bermalam
• Dipenjara Kasus Fairuz A Rafiq, Rey Utami, Istri Pablo Benua Puasa Senin Kamis agar Jiwa Tenang
• Daftar Pasar Loak Penjual Barang Antik di Korea Selatan, Ini Petunjuk Arahnya
Calon penumpang yang terlanjur membeli tiket, harus mengurungkan niatnya karena tidak ada moda transportasi laut yang membawa mereka ke Bandara Letung.
Tokoh yang merintis antarmoda di Anambas adalah Muh. Nasrul Arsyad, Kepala Cabang PT. Putramaju Global Indonesia Cabang Kepulauan Anambas.
Sebelumnya, Nasrul membawa kapal speedboat dengan daya tampung 70 kursi dan empat mesin berkapasitas 200 PK pada bulan Oktober 2018.

Menjawab permintaan pasar agar kapal lebih layak, terlebih cuaca akhir tahun yang tidak kondusif, kapal Ceria Indomas dengan 116 GT didatangkan.
Kapal ini beroperasi dari Tarempa - Telaga dan berakhir di Pelabuhan Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur pada awal tahun 2019.
Sekitar bulan Februari, kapal Istiqomah Jaya beroperasi dengan tujuan akhir sama-sama ke Pulau Jemaja.
Dari sini gesekan mulai terjadi. Harga tiket yang lebih murah dan waktu tempuh yang relatif cepat, awalnya dipilih penumpang dengan menggunakan Kapal Istiqomah Jaya II.
Di sisi lain, pengelola Ceria Indomas harus berjuang untuk menutupi biaya operasional; menutupi modal awal saja masih sulit.
Nasrul memang tidak berharap subsidi dari Pemerintah Daerah.
• Kapal Roro KM Sembilang Terbakar di Galangan Kapal PT Karimun Marine Shipyard
• Polda Kepri Hadirkan Saksi Ahli Kasus Dugaan Korupsi Monumen Bahasa di Penyengat Tanjungpinang
• Sedang Berlangsung, Live Streaming Serial Ishq Mein Marjawan Hari Ini, Rabu (31/7)
• Bukan Marga Asli Keluarga, Ternyata Ini Arti Unik Nama Belakang Amitabh Bachchan
Pihaknya hanya meminta dukungan dari Pemerintah Daerah selama pihaknya merintis antarmoda ini agar dipertimbangkan masuknya armada antarmoda yang lain, apalagi dengan rute sejenis.