Anak Tenggelam

Tiga Bocah Tewas Bersamaan di Tiban

Tiga Bocah Tewas Tenggelam Besamaan di Tiban

Laporan Zabur Anjasfianto, wartawan Tribunnews Batam

BATAM, TRIBUN-Tiga orang bocah Angga (9), Okta (9), dan Randi (11), tewas tenggelam saat berenang di kolam bekas galian di Tiban Pajak, Tiban, Minggu (27/2). Tragisnya, Okta dan Randi merupakan kakak adik, sedangkan Angga merupakan anak semata wayang.

Jerit tangis terdengar menyayat hati di ruang jenazah Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB). Ramei, ibunda Okta dan Randi, histeris setelah mengetahui kedua putranya meninggal. Ramei (32) hanya memiliki dua putra. Kini kedua buah hatinya itu pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

"Aku tidak tahan menerima kenyataan ini. Kenapa harus terjadi kepadaku. Ya Allah aku tidak bisa menerimanya. Ya Allah kenapa jadi begini nak dan kenapa harus main di kolam itu," teriak Ramei.

Ramei waktu itu masih berada dirumah dan terperanjat ketika diberitahu kalau anaknya tewas. Dia pun langsung pergi menuju ke ruang jenazah RSOB yang ditemani beberapa tetangganya.  Awalnya dia tidak percaya kalau jasad yang terbaring di atas meja pemandian itu adalah Randi anaknya. Setelah dibuka kain putih yang menutup jasad Randi, Ramei pun langsung menangis sejadi-jadinya dan langsung berteriak. Namun beberapa tetangga menenangkannya.

Kemudian dia pun diajak melihat anaknya yang satu lagi, Ramei pun tidak percaya kalau yang ditutup dengan kain putih itu adalah Okta anaknya. Ramei kembali berteriak histeris dan menangis sejadi-jadinya ketika melihat jasad Okta. Dia pun langsung jatuh karena tidak tahan melihat anaknya yang tewas itu.   

Ia tidak mampu melihat kedua anaknya terbujur kaku di RSOB. Ramei kemudian terjatuh, bersimbuh, sambil terus menangis."Ya Allah, mengapa cepat Engkau panggil anakku," tangisnya.

Beberapa kerabat dan tetangga berusaha menenangkan Ramei. Namun Ramei  belum bisa menerima keadaan dan terus menangis. Di ruangan yang sama, Haryani dan Yanto, juga menangis saat melihat jenazah Angga. Keduanya sangat terpukul karena putra semata wayangnya telah meninggal.

"Ya Allah apa dosaku selama ini, kenapa cepat kau ambil anaku. Ini anak kami satu-satunya dan begitu cepat dia pergi meninggalkan kami semua. Angga kenapa kau pergi berenang ke kolam itu nak, coba tadi di rumah aja," rintih Haryani.

Baik Ramei dan Haryani serta Yanto masih menatap anaknya yang terbaring diatas meja pembandian kamar jenazah RSOB. Bahkan mereka tidak perduli apa yang  disampaikan beberapa rekan dan tetangganya termasuk dari anggota kepolisian.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved